TNI: Usai Jokowi Datang ke Natuna, Kapal Tiongkok Keluar Dari ZEE RI
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebut kapal-kapal Tiongkok yang sebelumnya memancing ikan secara ilegal di perairan Natuna Utara saat ini telah keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi mengatakan TNI Angkatan udara telah melakukan pengintaian udara dan kapal tersebut terlihat sudah meninggalkan wilayah RI.
Keluarnya kapal coast guard dan kapal ikan Tiongkok ini hanya satu hari usai kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Natuna. Sisriadi menduga kedatangan Jokowi jadi pesan kuat kepada pemerintah Tiongkok.
“Saya kira dibaca cermat oleh Beijing dan kapal nelayan yang di-back up coast guard mereka sudah meninggalkan ZEE,” kata Sisriadi, Kamis (9/1).
(Baca: Kunjungi Natuna, Jokowi Ingin Tegaskan Hak Berdaulat RI di Laut)
Namun sesuai perintah Jokowi, TNI tetap menggelar operasi rutin guna mengamankan wilayah perairan Natuna. Jika kondisi keamanan berangsur stabil, penjagaan juga akan diperkuat di wilayah lainnya.
“Intensitasnya melihat perkembangan situasi di lapangan,” ujar Sisriadi.
Dia juga menjelaskan penambahan kekuatan TNI di Natuna tidak berbasis jumlah personel, namun jumlah alat angkut seperti KRI dan pesawat. TNI AU telah mengirim empat pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16 Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin untuk berpatroli di Natuna.
“Kami kerahkan 8 KRI dan patrol udara intensif 1 sampai dua flight,” kata Sisriadi.
(Baca: TNI Terbangkan Empat Pesawat Tempur Pantau Perairan Natuna)
Jokowi menegaskan kehadirannya di Natuna, Kepulauan Riau hari Rabu (8/1) kemarin untuk memastikan penegakan hukum atas hak berdaulat RI di wilayah tersebut. Makanya ia membawa TNI Angkatan Laut dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk meninjau Natuna.
“Saya ingin pastikan hak berdaulat negara kita atas kekayaan laut di ZEE,” kata Jokowi di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/1).