Incar Cadangan Migas, Pertamina EP Survei Geokimia Lapangan Matindok
Pertamina EP berusaha meningkatkan cadangan migas dengan cara melaksanakan survei geokimia di area offshore Lapangan Matindok, Sulawesi Tengah. Untuk survei geokimia tersebut, Pertamina EP menggandeng Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) .
Dengan kapal P3GL, Pertamina akan mengambil sample untuk penelitian geokimia maupun geomekanik. "Ada sekitar 200 sample yang akan diambil dari dasar laut Matindok," kata Nanang kepada Katadata.co.id pada Kamis (21/11).
Pelaksanaan survei geokimia oleh P3GL rencana dilaksanakan selama tiga bulan mulai pertengahan Oktober hingga akhir Desember 2019. Survei meliputi area seluas 1.225 km2 dengan kedalaman air rata-rata di atas 500 hingga 1000 meter.
Salah satu potensi yang besar adalah potensi sumber daya migas di area lepas pantai Matindok, yang meliputi area prospek Bubalus, Kudukudu, dan Kepekepa.
Setelah survei geokimia rampung, Pertamina EP akan menggabungkan data tersebut dengan hasil survei seismik yang telah dilaksanakan di area yang sama. "Nanti hasilnya akan diintegrasikan untuk mendapat prospek yang solid," kata Nanang.
(Baca: Pertamina Target Produksi Migas Hingga Akhir Tahun Capai 910 MBOEP)
Jika hasil survei mendapatkan prospek migas, Pertamina akan mengebor sumur eksplorasi di Lapangan Matindok pada 2021. Usaha itu diharapkan menambah cadangan migas bagi perusahaan pelat merah tersebut.
Pertamina mengembangkan lapangan migas Donggi-Matindok sejak April 2016 lalu. Saat ini lapangan migas tersebut memproduksikan gas dan kondensat dari 2 struktur aktif yaitu Donggi dan Matindok.
Lapangan Matindok telah menghasilkan kondensat dan sudah mulai mengirimkan LNG sejak 2017. Produksi gas dari Donggi Matindok Field tersebut menyumbang 10 persen dari total produksi Pertamina EP.
(Baca: Pertamina EP Genjot Pengeboran Sumur Demi Kejar Target Produksi Minyak)