Populer di Twitter, Kenali Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia

Image title
Oleh Abdul Azis Said
14 Agustus 2019, 15:09
Hari Pramuka, sejarah hari pramuka, Bapak Pramuka Dunia, Bapak Pramuka Indonesia, Sultan Hamengku Buwono IX, Henry Dunant
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/7/2019). Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang terdiri atas 67 orang peserta akan mengikuti Jambore Pramuka Dunia XXIV di Virginia Barat, Amerika Serikat.
Peringatan HUT Pramuka
Peringatan HUT Pramuka (ANTARA FOTO/Fachrurrozi)



Perkembangan Pramuka di Indonesia

Jauh sebelum Indonesia bergabung sebagai anggota kepramukaan dunia lewat organisasi Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) pada 1953, gerakan kepramukaan sudah diserap Indonesia di bawah penjajahan Belanda. Waktu itu terdapat Javaansche Padvinders Organisatie (JPO), cabang organisasi kepramukaan yang ada di Belanda pada 1916.

Sejak Sumpah Pemuda 1928 hingga 1935, organisasi kepramukaan tumbuh subur. Muncul beberapa organisasi, seperti Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK), dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Ada juga beberapa organisasi kepramukaan yang berbasiskan keagamaan.

Untuk membentuk serikat dari berbagai organisasi itu, pada April 1938 didirikan Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). Pada saat itu, BPPKI bertanggungjawab menyelenggarakan Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (Perkino) pada 1941 di Yogyakarta.

(Baca: Kemenkeu Gelar Festival Ekonomi Indonesia Khusus Anak Muda)

Organisasi kepramukaan di Indonesia terus berkembang hingga masa kemerdekaan. Pada Desember 1945, hasil Konferensi Pandu se-Indonesia di Surakarta menyatakan dibentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Organisasi tersebut menjadi satu-satunya organisasi yang mendapatkan izin untuk melaksanakan kegiatan kepramukaan.

Empat tahun berselang, Pandu Rakyat kehilangan legalitasnya karena situasi politik dan keamanan yang belum stabil. Serangan Belanda masih terjadi di sana-sini. Selang sepuluh hari setelah pencabutan aturan tersebut, beberapa organisasi kepramukaan melaksanakan kongres dan terbentuklah Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO).

Sejak saat itu, IPINDO menjadi rumah bagi sejumlah organisasi kepanduan di Indonesia. Pada 1961, pemerintah merombak konsep organisasi kepanduan melalui Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Keppres itu menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan. Setelah terbit aturan tersebut, pada 30 Juli diselenggarakan Ikrar Gerakan Pramuka untuk melebur sejumlah organisasi kepanduan dalam Gerakan Pramuka.

(Baca: Wajah Baru Kabinet Jokowi: Menteri Usia di Bawah 30 Tahun)

Pada 14 Agustus 1961, diadakan pelantikan pengurus Gerakan Pramuka sekaligus memperkenalkannya kepada publik lewat pawai di ibu kota yang melibatkan 10 ribu anggota Gerakan Pramuka. Peristiwa itulah yang hingga saat ini diperingati sebagai Hari Pramuka.

Lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia tak lepas dari tangan dingin Wakil Presiden Indonesia ke-2, Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Ia menjadi salah satu dari panitia yang mencetuskan lahirnya Gerakan Pramuka, sekaligus ditetapkan sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang pertama.

Ia juga menjadi penerima panji Gerakan Pramuka pada pelantikan pengurus 14 Agustus 1961. Atas jasa-jasanya, Sri Sultan Hamengkubuwana IX ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia pada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka Tahun 1988 di Dili, Timor Timur.

Penulis: Abdul Azis Said (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...