Kejar Target Lifting Migas, Pertamina EP Genjot Pengeboran 100 Sumur
Pertamina EP (PEP) akan mengejar pengeboran 100 sumur pengembangan hingga akhir 2019. Upaya tersebut dilakukan demi mencapai target produksi migas siap jual (lifting) tahun ini.
Menurut Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf, sedikitnya realisasi pengeboran sumur pengembangan telah menyebabkan lifting migas perusahaan tak mencapai target. Karena itu, Pertamina EP akan menggenjot pengeboran sumur demi mencapai target tahun ini. "Baru sedikit yang tereksekusi, yakni 40%," ujar Nanang kepada Katadata.co.id pada Jumat (2/8).
Hingga akhir Juli 2019, perusahaan sudah menyelesaikan pengeboran 46 sumur dan tengah melakukan pengeboran 10 sumur pengembangan. Ini berarti masih menyisakan pengeboran 44 sumur pengembangan hingga akhir tahun. "Langkah recovery-nya menyelesaikan target pengeboran sumur-sumur pengembangan, sisa 60% lagi, dan menahan low & off sumur-sumur existing," ujar Nanang.
(Baca: Lifting Migas Rendah, Jonan Minta Pertamina Produksi Migas Lebih Cepat)
Selain masalah pengeboran, produksi minyak Pertamina EP juga tidak bisa langsung dijual karena waktu lifting yang sudah terjadwal. Hal ini mempengaruhi catatan realiasi migasnya. "Ada yang setiap 10 hari, sebulan, dua bulan sekali," kata Nanang.
Hingga semester I-2019, realisasi lifting minyak perusahaan tercatat hanya sebesar 75.293 barel per hari (BOPD) atau 89% dari target APBN sebesar 85 ribu BOPD. Sedangkan realisasi lifting gas sebesar 768 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) atau 95 persen dari target APBN sebesar 810 MMscfd.
Secara keseluruhan, realisasi lifting migas Indonesia sepanjang semester lalu memang cukup rendah. Untuk lifting gas hanya sebesar 5.913 MMscfd atau 84% dari target APBN 2019 sebesar 7 ribu MMscfd. Realisasinya sepanjang semester I-2019 juga lebih rendah dari tahun lalu yang sebesar 6.379 MMscfd. Sedangkan lifting minyak sebesar 752.011 bopd atau hanya 97% dari target tahun ini sebesar 775.000 bopd.
(Baca: Lifting Migas Masih Anjlok, Pemerintah Soroti Kinerja Pertamina )