Masa Transisi Operator Blok Corridor untuk Tunggu Kesiapan Pertamina
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya memutuskan menyerahkan hak partisipasi Blok Corridor setelah 2023 kepada kontaktor eksisting, yakni ConocoPhilips (Grissik) Ltd, Talisman Corridor Ltd (Repsol), dan PT Pertamina Hulu Energi Corridor.
Setelah 19 Desember 2023 hingga 19 Desember 2026. Pengelolaan Blok Corridor akan tetap dipegang oleh operator ConocoPhilips. Setelah itu Pertamina baru akan ditunjuk sebagai operator pengelola selanjutnya. Namun Pemerintah belum bisa memberikan kepastian akan waktu masa transisi.
President & General Manager ConocoPhillips Indonesia Bij Agarwal menyampaikan, masa transisi operator itu berdasarkan kesepakatan bersama. Mengingat, ConocoPhilips hampir 40 tahun menjadi operator Blok Corridor. Ia menyebut, setidaknya dibutuhkan minimal tiga tahun untuk masa transisi dalam memastikan keberlangsungan blok ini ketika kontrak baru berlaku.
(Baca: Pertamina Gantikan ConocoPhilips Jadi Operator Corridor Mulai 2029)
"Nanti ketika Pertamina siap mengambil alih, akan ditetapkan kapan (alih kelola dilakukan). Karena kami semua ingin Pertamina sukses dalam mengoperasikan Blok Corridor,” ujar Bij di Gedung Kementerian ESDM, Senin (22/7).
Di sisi lain, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, masa transisi operator ini dinilai sebagai skema yang dapat mengurangi risiko terhadap keberlangsungan produksi Blok Corridor. Proses alih kelola nantinya akan berlangsung sama dengan blok terminasi lainnya.
“Ini lebih baik karena yang sebelumnya begitu putus kontrak, langsung ke Pertamina. Jadi ada risiko operasi dan produksi,” ujarnya.
Selain itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar juga memastikan jika ketiga KKKS tersebut berkomitmen akan terus mempertahankan produksi gas Blok Corridor sesuai dengan sifat dan karakteristik lapangan. “Komitmen kerja pasti US$ 250 juta dilakukan untuk menaikkan produksi atau eksplorasi di luar Blok Corridor,” kata Arcandra.
(Baca: ConocoPhillips Tetap Operator Blok Corridor, Hak Kelola Pertamina 30%)