Jejak Habil Marati di Politik, Bisnis, dan Sepakbola

Ameidyo Daud Nasution
14 Juni 2019, 08:50
habil marati, donatur rencana pembunuhan empat tokoh, donatur rencana pembunuhan wiranto, kivlan zen, makar, politisi PPP, 22 mei
Twitter
Habil Marati, tersangka donatur rencana pembunuhan Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, Moeldoko, dan Yunarto Wijaya

Setelah Pilpres 2014, PPP terbelah menjadi kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy alias Romi. Habil Marati menjadi Wakil Ketua Umum PPP kubu Djan Faridz. Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, PPP mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat, tapi Habil Marati malah mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvia Murni. Dia juga membentuk Majelis Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (MP-PPP) bersama anggota sejawat partainya Anwar Sanusi, Sukri Fadholi, Usamah Hisyam, dan Abraham Lunggana (Lulung).

(Baca: Perseteruan Wiranto-Kivlan Zen, Dari Kasus 1998 hingga Urusan Uang)

Mengelola 6 Perusahaan dan Mengincar Klub Sepakbola

Bukan hanya politik, Habil juga tercatat berbisnis dengan memegang jabatan direktur utama di enam perusahaan. Keenam perusahaan tersebut adalah PT Batavindo Kridanusa, PT Galaxy Pasific Evalindo, PT Satomer Asri Fiberindo, PT Agra Post Lava, PT Industry Kakao Utama, dan PT Makassar Ferrosel Global. 

Batavindo Kridanusa awalnya bergerak di bidang manufaktur bahan kimia. Perusahaan ini sempat tersandung masalah kredit dengan Bank Mandiri sekitar 2004. Galaxy Pasific Evalindo bergerak di bidang pengolahan karet. Industry Kakao Utama bergerak di produksi kakao tetapi berdasarkan pemberitaan media massa pada 2009 perusahaan ini dinyatakan tak aktif berproduksi. 

Harta Habil pun sempat mengalami kenaikan cukup besar pada dua pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2001 dan 2004. Pada 2001 ia memiliki harta Rp 47,5 miliar. Namun hanya berselang tiga tahun hartanya melambung menjadi Rp 118,8 miliar. Total harta Habil pada 2004 sebesar Rp 227,3 miliar dengan utang Rp 108,4 miliar. 

Yang berbeda dari kedua LHKPN tersebut, selain menambah mobil, tercatat Habil memiliki tiga kapal dengan nilai total Rp 8,7 miliar. Pertama adalah kapal laut Saparua dengan harga Rp 1 miliar, Heritage dengan harga Rp 2,5 miliar, serta yacht Azimuth 46 dengan harga saat itu berharga Rp 4,2 miliar. "Tahun pembuatan tahun 1999, berasal dari hasil sendiri, tahun perolehan 2002," demikian keterangan mengenai yacht miliknya dalam LHKPN.

Puas dengan politik dan bisnis, dia juga melirik sepakbola dengan maju sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Sayangnya, dia kalah dari Djohar Arifin Husin. Meski demikian, Djohar tetap mengajak Habil dengan menempatkannya di posisi manajer Timnas Senior. Saat itu, Timnas Indonesia luluh lantak di penyisihan AFF 2012 dan dia pun diberhentikan dari PSSI.

Belakangan, Habil sempat ingin membeli saham klub lokal, yakni Persibo Bojonegoro sebesar 40 persen. Namun dia  meninjau ulang rencananya lantaran kondisi klub yang dikhawatirkan tak sesuai dengan standar badan sepakbola Asia (AFC). "Itu yang kami khawatirkan," kata Habil 2013 dikutip dari Tempo.

(Baca: Aparat Akan Beberkan Para Tokoh Yang Terlibat Kerusuhan 21-22 Mei)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...