OPEC Pangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi
Harga minyak dunia terus naik mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Reli harga minyak dipengaruhi oleh prospek perpanjangan pemangkasan pasokan minyak yang dipimpin organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan tanda-tanda penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah brent di London ICE Futures Exchange untuk pengiriman Mei naik US$ 0,38 menjadi US$ 67,54 per barel. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman April naik US$ 0,57 menjadi US$ 59,09 per barel.
"Kami melihat kemungkinan tertinggi baru Brent, terutama karena OPEC+ yang menegaskan kembali komitmen mereka untuk memangkas produksi lebih lanjut melalui sesi menteri akhir pekan lalu," kata Presiden Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch, dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters (19/3).
(Baca: ExxonMobil-Pertamina Masih Bernegosiasi soal Harga Jual Minyak Mentah)
Negara yang tergabung dalam OPEC+ akan bertemu di Azerbaijan akhir pekan ini untuk melihat pengurangan pasokan minyak mentah mereka, melampaui komitmen dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu OPEC+ juga membatalkan pertemuan yang dijadwalkan April, sehingga tidak akan ada lagi pertemuan sampai pembicaraan rutin berikutnya dilakukan pada bulan Juni.
Sementara itu tanda-tanda penurunan tingkat persediaan minyak mentah di pusat penyimpanan AS di Cushing, Oklahoma, juga mendukung minyak berjangka. Stok minyak mentah WTI di titik pengiriman Cushing, turun 1,08 juta barel dalam sepekan hingga Jumat (15/3). Produksi minyak AS dari tujuh formasi serpih utama diperkirakan hanya 8,6 juta barel per hari (bph) pada April, naik 85.000 barel per hari. Ini akan menjadi rekor kenaikan bulanan terkecil sejak Mei 2018.
(Baca: Harga Minyak Indonesia Sentuh Level Terendah pada Desember 2018)