Diskusi Katadata: Winning in a Turbulent Economy
Pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah lanjutan untuk menghadapi dan mengelola ketidakpastian yang masih akan melanda perekonomian global serta nasional. Sederet faktor masih akan membuat ekonomi dunia mengalami turbulensi, sementara ekonomi domestik juga masih dibayang-bayangi defisit neraca berjalan. Seperti berbagai mata uang dunia lainnya, Rupiah juga masih terpuruk di kisaran Rp 15 ribu per dolar AS, sementara pertumbuhan ekonomi nasional juga diprediksi bakal sedikit melambat.
Bagaimana Indonesia harus menghadapi dan mengelola beragam risiko serta ketidakpastian? Juga bagaimana Indonesia memanfaatkan kekuatan ekonomi seperti inflasi yang sangat rendah, cadangan devisa yang cukup besar, hingga infrastruktur yang mulai berdampak sebagai bekal menghadapi gejolak ekonomi global? Katadata Forum mengulas langkah-langkah yang disiapkan pemerintah dan lembaga-lembaga lainnya menghadapi situasi ini dalam diskusi bertajuk ‘Winning in a Turbulent Economy,’ di Ballroom Djakarta Theater, Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat, 28 November 2018, pukul 13.30-16.30 WIB.
Diskusi yang juga akan membahas peluang investasi di pasar saham, pasar uang dan instrumen lainnya, akan menghadirkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, PhD sebagai pembicara utama. Sedangkan Wakil Presiden 2009-2014, Prof. Boediono PhD, yang berpengalaman turut memimpin dua kali pengelolaan krisis di Indonesia (1998 dan 2008) akan mengisi sesi Dialog Mengelola Krisis.
Katadata Forum kali ini juga sekaligus akan meluncurkan Katadata Market Sentiment Indeks, dan Katadata Insight Center (KIC). Sebuah buku berjudul “Mengejar Fajar” (Cerita & Fakta Kebijakan Bailout Bank Century untuk Menyelamatkan Perekonomian Nasional), akan menjadi suguhan berikutnya dalam Katadata Forum.
Pada sesi diskusi Panel hadir para pembicara Deputi Bidang Ekonomi Kantor Staf Presiden, Denni Purbasari PhD, Dewan Komisioner LPS, Destry Damayanti, Dirut Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi, dan Head of Research Danareksa, senior advisor KIC Damhuri.
