Bernilai Jual Tinggi, Pebisnis Memilih Pasarkan Kriya Dekoratif

Dini Hariyanti
7 November 2018, 11:41
Kriya
Katadata / DINI HARIYANTI
Produk kriya Gulaliku tampil dalam Trade Expo Indonesia 2018, di Tangerang Selatan. Jenama furnitur dekoratif ini tak hanya menampilkan aspek fungsional tetapi juga nilainya sebagai barang koleksi.

Konsumen Gulaliku terbanyak berasal dari ibu kota. Faisal mengaku hendak memperluas pasar atas produk-produknya terutama ke luar negeri. "Jepang terutama. Karena konsep gaya hidup minimalis dan natural yang diusung Gulaliku ini Jepang banget," ucapnya.

(Baca juga: Empat Aspek yang Harus Ada Dalam Rencana Bisnis)

Pada sisi lain, ada pula pebisnis kriya dengan konsep serupa dengan Gulaliku. UD Ester Mandiri milik La Aji Lukas menawarkan produk kerajinan tangan dekoratif pula tetapi dengan fungsi dan nilai artistik yang berbeda.

Kriya yang dibuat Lukas berbentuk kotak. Setiap rangkaian produk kerajinan tangan berbahan kayu pohon kelapa ini terdiri dari enam bagian terpisah. Masing-masing memiliki desain dan kegunaan yang berbeda.

"Satu set ada enam kotak (berbahan kayu kelapa) yang bisa berfungsi macam-macam. Tempat alat tulis, asbak, maupun kota penyimpan serbaguna lain. Produk kami multifungsi," kata Lukas kepada Katadata.co.id secara terpisah.

Dia mulai membuat produk kerajinan tangan dari kayu kelapa tersebut sejak 2006. Bagian pohon yang digunakan mulai dari bawah sampai 12 meter ke atas. Bahan baku yang diolah terbatas pada kayu kelapa buangan alias sisa produksi furnitur.

UD Ester Mandiri kini memproduksi sedikitnya 40 set kotak multifungsi berbahan kayu kelapa per bulan. Harga yang dibanderol mulai dari Rp 450.000 per rangkaian. Selain pasar domestik, produk kerajinan tangan ini juga sudah merambah ekspor, seperti Belanda dan Perancis.

(Baca juga: Periode Merintis Bisnis, Saat Tepat Membangun Kultur Perusahaan

Walaupun sesama kriya tetapi Gulaliku dan UD Ester Mandiri memiliki strategi pemasaran berbeda. Faisal mengutarakan, furnitur dekoratif buatannya mengandalkan marketplace digital, seperti Bukalapak dan Tokopedia, plus promosi via media sosial.

Namun, UD Ester Mandiri memilih bekerja sama dengan berbagai galeri dan toko kriya untuk memasarkan produknya. Lukas menyatakan, sekitar 80% kerajinan tangan yang dibuat didistribusikan dengan cara demikian mengingat konsumen utama yang dibidik adalah wisatawan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...