Istana Klaim Alasan Pindahkan Ibu Kota untuk Kurangi Beban Jakarta
Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki menyatakan bahwa wacana pemindahan Ibu Kota dapat dilanjutkan. Saat ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah menjalankan kajiannya.
"Saya kira itu wacana yang bisa terus di dalami. Saya kira beban jakarta ini sudah terlalu berat, sebagai kota dagang sebagai kota pemerintah," kata Teten, Kamis (7/7) malam, di kantornya.
Menurut Teten, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri pernah melontarkan ide pemindahan Ibu Kota. Hal ini dimaksudkan agar ada keseimbangan pembangunan antara pusat dan daerah.
(Baca juga: Pembangunan Ibu Kota Baru Bakal Gunakan Aset Pemerintah di Jakarta)
“Karena pengalaman Beliau saat jadi Gubernur menangani Jakarta, ongkosnya terlalu mahal ongkos politik, sosial,” katanya.
Hanya, teten menekankan agar proyek pemindahan pusat pemerintahan ini nantinya tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Kalau (lokasi) alternatifnya ada banyak seperti di (Pulau) Kalimantan, daerahnya masih luas," kata Teten.
Pemerintah mempertimbangkan tiga provinsi di Kalimantan sebagai alternatif Ibu Kota yang baru. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan ketiga provinsi tersebut adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
(Baca juga: Menteri PU: Tiga Provinsi di Kalimantan Jadi Calon Ibu Kota Baru)
“Presiden pernah menyampaikan beberapa (lokasi) alternatif di situ,” kata Basuki beberapa waktu lalu.
Sementara itu Presiden Jokowi enggan mengungkapkan rencana pemindahan ibu kota. Jokowi berjanji akan mengungkapkan informasi rencana pemindahan Ibu Kota di saat yang tepat. "Akan saya sampaikan pada waktunya," kata Jokowi beberapa hari lalu.