Puluhan Tokoh Desak Aparat Tangani Kasus Setya Novanto
Maka hari ini sebagian dari warga memutuskan untuk bertindak dengan menyatakan secara resmi penolakan terhadap unsur jahat di dalam DPR.
Dalam sidang MKD, terungkap percakapan yang membuat rakyat marah dan muak, karena memperlihatkan bagaimana negara ini diperjualbelikan oleh segelintir makelar atas nama rakyat. Sejak skandal ini muncul ke permukaan, netizen sudah menyuarakan kekesalannya dalam bentuk petisi online yang saat ini sudah mencapai lebih dari 150 ribu suara dukungan di www.change.org/KawalMKD.
Kami mengapresiasi keterbukaan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), yang baru pertama kalinya dilakukan. Namun kelihatannya MKD lupa bahwa ia adalah sebuah dewan etik, bukan pengadilan. Dengan posisinya sebagai dewan etik, tugasnya adalah memeriksa dugaan pelanggaran etik anggota dan pimpinan DPR RI. Tetapi kenyataannya, MKD lebih menekankan pertanyaan mengenai motif pengadu, memeriksa kontrak PT Freeport, atau pun mempertanyakan mengapa pengaduan diserahkan ke MKD dan bukan kepada penegak hukum.
MKD yang terdiri dari anggota-anggota DPR dengan sendirinya mengandung potensi benturan kepentingan yang sangat besar. Fraksi-fraksi tentu saja akan sekuat tenaga membantu agar tidak ada anggotanya yang terkena sanksi. Ini sudah terlihat, antara lain dari pertanyaan-pertanyaan anggota MKD yang seringkali keluar konteks.
Untuk itu, kami:
- Mendorong MKD mengembalikan kehormatan DPR. DPR rusak karena adanya kelompok-kelompok pencoleng di dalamnya. Ini harus dilakukan MKD dengan berfokus pada pelanggaran etik apa yang sudah dilakukan oleh Teradu Setya Novanto.
- Mendorong aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti fakta-fakta yang terungkap dalam sidang MKD dan membawa masalah ini ke ranah hukum.
- Mengingatkan para wakil rakyat bahwa seluruh rakyat Indonesia mengawasi jalannya kasus ini karena merupakan pertaruhan kehormatan bangsa.
Jakarta, 4 Desember 2015
- Chandra M. Hamzah
- Erry Riyana Hardjapamekas
- Abdee Negara
- Tini Hadad
- Atika Makarim
- Joko Anwar
- Ikar Nusa Bakti
- Romo Benny Susetyo
- J. Kristiadi
- Ade Indira Soegondo
- Faisal Basri
- Bambang Harymurti
- Yunus Husein
- Imam Prasodjo
- Alisa Wahid
- Panji Pragiwaksono
- Goenawan Muhammad
- Olga lydia
- Mas Achmad Santosa
- Betty Alisjahbana
- Natalia Soebagjo
- Franz Magnis Suseno
- Zumrotin
- A. Setiawan Abadi
- Fifi Hadiyanto
- Saldi Isra
- Clara Joewono
- Fadjroel Rahman
- Shafiq Pontoh
- Andre 'Opa' Sumual
- Zainal Arifin Mochtar
- Bivitri Susanti
- Usman Hamid
- Adnan Topan Husodo
- Joshua 'JFlow'
- Indra Bekti
- Muhamad Farhan