Perang Harga Minyak: Kekalahan Amerika dan Kemenangan OPEC

Yura Syahrul
15 September 2015, 15:13
Katadata
KATADATA

IEA menilai produksi minyak AS menanggung beban penurunan harga minyak. Margin keuntungan minyak serpih yang semakin mengecil pun memaksa AS menurunkan produksi minyak. "Untuk tumbuh atau bahkan mempertahankan tingkat produksi itu membutuhkan investasi yang berkelanjutan," kata IEA.

Sebaliknya, OPEC menaikkan proyeksi produksi minyak tahun depan sebesar 200 ribu bph jadi 30,3 juta bph. Dari jumlah tersebut, produksi minyak Arab Saudi mencapai sepertiganya atau sekitar 10,26 juta bph. Apa yang menyebabkan kontradiksi produksi minyak tersebut?

Morgan Stanley menghitung produksi minyak terendah berada di Timur Tengah. Biaya produksi minyak per barel sebesar US$ 27. Jadi, dengan mempertahankan produksinya, negara-negara di Timur Tengah yang merupakan anggota OPEC, masih meraup keuntungan meskipun menipis di saat rendahnya harga minyak. ?Jika cuma ada satu hal yang diketahui orang (Arab) Saudi, itu adalah minyak,? kata Leonid Bershidky, kolumnis BloombergView, Jumat lalu (11/9).

Kebijakan mempertahankan produksi minyak itu bukannya tanpa pengorbanan. Dalam setahun terakhir, cadangan devisa Arab Saudi berkurang hampir 11 persen menjadi US$ 669 miliar. Bershidky menyatakan, Arab Saudi dan negara-negara OPEC rela menderita penurunan cadangan devisa dan penerimaan negara demi memukul AS dalam persaingan menguasai pasar minyak dunia.

?Saudi telah mendikte pasar, mereka akan memasok minyak pada setiap tingkat harga. Mereka juga bisa merusak model ekonomi yang didasarkan keputusan investasi dengan mendorong harga lebih rendah,? katanya. Bershidky menambahkan, laporan terbaru IEA tersebut telah menunjukkan bahwa Arab Saudi memenangkan perang harga minyak melawan AS meskipun harus membayar ?ongkos? yang mahal.

Sedangkan OPEC melihat, perlambatan produksi minyak non-OPEC yang dikombinasikan dengan tanda-tanda penguatan permintaan minyak bakal bisa mengurangi ketidakseimbangan fundamental harga minyak di pasar. Apakah tercapainya kestabilan tersebut ditandai oleh kembali naiknya harga minyak?

Halaman:
Reporter: Manal Musytaqo, Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...