Para Ulama Minta Pemerintah Serius dan Tegas Tangani Corona

Dimas Jarot Bayu
22 Mei 2020, 04:32
Dialog dengan Istana, Ulama Kritik Kinerja Pemerintah Tangani Corona.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool/aww.
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Sejumlah ulama memberikan kritik dan masukan kepada pemerintah terkait penangan Covid-19.

Kantor Staf Presiden (KSP) menggelar dialog dengan para tokoh agama terkait penanganan virus corona di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah ulama menyampaikan beberapa kritik dan masukan kepada pemerintah agar dapat segera menyelesaikan pandemi corona.

Ustadz Miftah Habiburahman yang akrab disapa Gus Miftah mengharapkan adanya konsistensi kebijakan pemerintah dalam penanganan corona. "Pemerintah harus lebih tegas dalam menerapkan kebijakan, termasuk juklak dan juknisnya," kata Gus Miftah sebagaimana dikutip dari rilis KSP, Kamis (21/5).

Senada dengan Gus Miftah, KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menilai pemerintah harus kredibel dalam menangani corona. Menurut Aa Gym, kredibilitas pemerintah menjadi kunci kepatuhan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan menilai keseriusan pemerintah menangani corona.

(Baca: Bertambah Hampir Seribu Kasus, Positif Corona RI Tembus 20 Ribu Orang)

Ustadz Yusuf Mansyur menilai pemerintah harus percaya diri, konsisten, dan serius menangani pandemi corona. Sementara itu, Syaikh Ali Jaber menyatakan pemerintah dapat melibatkan para ulama dalam menangani corona.

Sebab, masyarakat Indonesia hingga saat ini masih menghormati ulama. "Perlu ada komunikasi dan silaturahmi dengan tokoh agama dan ulama sehingga bisa bersinergi," kata Ali.

Ketua Bidang Dakwah MUI KH Cholil Navis menilai sinergi tak hanya bisa dilakukan antara pemerintah dan ulama. Menurutnya, sinergi juga harus dilakukan antara pemerintah pusat dan daerah.

Di sisi lain, masyarakat harus disiplin untuk mematuhi protokol kesehatan penecegahan corona. "Diperlukan kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat untuk mengikuti anjuran yang disampaikan pemerintah," kata Cholil.

Sementara itu, Ustadz Buchori Muslim mengatakan bahwa kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah sesuai dengan kaidah agama. Demikian juga terkait salat Idul Fitri yang dilakukan di rumah sudah sesuai dengan kaidah syariah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Hanya saja, hal itu tidak bisa digeneralisir untuk semua wilayah, terkecuali untuk area dengan zona merah. Selain itu, tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan. 

(Baca: Lapor Covid-19 Terima 370 Aduan Masyarakat Soal Pelanggaran PSBB)

Dengan kritik dan masukan tersebut, para ulama mengatakan siap mendukung setiap putusan pemerintah dalam menghadapi pandemi ini. Para ulama ini juga meminta masyarakat untuk mengikuti setiap kebijakan pemerintah sehingga penyebaran corona dapat segera berakhir di Indonesia. 

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, secara umum kecenderungan angka penyebaran virus corona masih meningkat. Meski demikian, di beberapa daerah ada pula yang  kasusnya mulai menurun. 

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...