Ahli Dokter Paru Nilai Normal Baru Belum Bisa Diterapkan Nasional

Dimas Jarot Bayu
13 Juni 2020, 10:43
new normal, normal baru, covid-19, corona, lonjakan kasus
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Penerapan normal baru di Q-Mall, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (5/6/2020).

Lebih lanjut, Erlina meminta pemerintah daerah bisa mengendalikan kasus corona yang diimpor dari wilayah lainnya. Terakhir, dia menjnta masyarakat di daerah dapat terus diedukasi agar bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

“Serta (masyarakat) ikut berperan dan diberdayakan dalam masa transisi ini,” kata Erlina.

Sejak Selasa (9/6) hingga Jumat (12/6) terlihat lonjakan penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19. Pada Selasa (9/6), kasus positif corona bertambah sebanyak 1.043 orang dan Rabu (10/6) bertambah lagi sebesar 1.241 orang.

Pada Kamis (11/2) jumlah kasus baru sebanyak 979 orang dan Jumat (12/6) kembali di atas 1.000 yakni 1.111 kasus baru. Total kasus positif Covid-19 hingga Jumat mencapai 36.406 dengan 13.213 pasien dinyatakan sembuh dan 2.048 orang meninggal dunia.

Sebelumnya, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, tambahan kasus corona yang melonjak disebabkan karena meningkatnya uji spesimen. Pengujian pada Selasa lalu mencapai 16.181 spesimen dan Rabu mencapai 17.757.

Angka uji spesimen pada dua hari tersebut tercatat yang paling tinggi di Indonesia selama ini. “Upaya pemerintah daerah meningkatkan cakupan testing uji corona ini layak mendapat apresiasi,” kata Dicky ketika dihubungi Katadata.co.id, Kamis (11/6).

(Baca: Kasus Baru Covid-19 Menanjak Setelah New Normal, Apa yang Terjadi?)

Dicky menyebut, pemerintah daerah perlu mendapat apresisasi karena peningkatan uji spesimen akan memudahkan pemerintah dalam menemukan kasus corona. Pemerintah dapat lebih mudah melacak dan mengisolasi orang-orang yang terinfeksi corona. “Tanpa adanya testing yang masif dan agresif, kita akan membiarkan orang-orang yang terinfeksi membawa virus ke mana-mana,” kata Dicky.

Selain peningkatan jumlah spesimen, Dicky menilai lonjakan kasus juga akibat belum berubahnya perilaku masyarakat dalam mencegah penularan corona. "Semakin masyarakat abai terhadap pencegahan maka hasil testing cenderung meningkat," kata dia.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...