Pemerintah Diminta Waspada Potensi Konflik Horizontal saat Pilkada
Menurut Umar, tingkat kerawanan Pilkada 2020 di sejumlah wilayah tersebut bisa meningkat lantaran masih adanya pandemi corona. Apalagi, sampai saat ini ada beberapa daerah yang masih mencatatkan jumlah kasus positif Covid-19 sangat tinggi.
Oleh karena itu, persoalan mengenai masih tingginya angka penyebaran Covid-19 ini harus segera diantisipasi agar tidak dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu.
Persoalan lain yang perlu mendapat perhatian terkait penerapan protokol kesehatan selama Pilkada 2020 berlangsung, karena penerapannya tidak mudah. Kesulitan terjadi karena penerapan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan merupakan hal yang baru dalam Pilkada 2020. Sebelumnya, pesta demokrasi digelar tanpa harus menerapkan protokol kesehatan.
Atas dasar itu, Umar menilai butuh kebijaksanaan dari para pasangan calon peserta Pilkada 2020 untuk mengarahkan pendukungnya menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Jangan sampai blunder malah pendukungnya banyak yang terkena Covid-19,” kata Umar.
Terkait pandemi corona ini, Bambang mengingatkan agar pemerintah transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan kebijakan penanganan maupun dampaknya. Namun, agar penanggulangan pandemi corona bisa dijalankan dengan sukses, ia menilai pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dan butuh dukungan dari seluruh pihak terhadap berbagai kebijakan yang diambil dalam mengatasi wabah tersebut.
"Penting bagi kita semua membangun perspektif dan paradigma yang sama, bahwa saat ini adalah saat bagi kita untuk bergandengan tangan dan bahu membahu dalam menghadapi pandemi," ujarnya.