Pandemi Covid & Tantangan Daerah Berdayakan Ekonomi Lokal Lestari

Image title
Oleh Ekarina
2 September 2020, 22:03
Pandemi Covid & Tantangan Daerah Berdayakan Sumber Daya Alam Lokal .
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.
Petani menyadap getah pohon karet di Desa Sawang Rambot, Pante Ceureumen, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (13/6/2020). Pemerintah daerah, khususnya kabupaten didorong mengoptimalisasi potensi komoditas daerahnya di masa pandemi.

Hutan Kita Institute (HaKI), lembaga swadaya masyarakat (LSM) mitra Kabupaten Musi Banyuasin mengatakan, pandemi corona telah mengubah kebijakan pemerintah kabupaten tersebut di bidang lingkungan dan pangan. Sebab, adanya pandemi dikhawatirkan dapat menganggu rantai pasok pangan yang selama ini didapat dari luar. 

Salah satunya, dengan merehabilitasi sungai agar ekosistem lingkungan dan habitat ikan tetap terjaga dan dapat dikonsumsi.

"Pemkab mendapat pembelajaran penting dengan adanya Covid-19 mulai mengembangkan potensi lokal. Harapannya, mampu memehuhi kebutuhan sendiri wilayahnya melalui pengembangan pangan lokal, termasuk menyiapkan sarana pangan," kata  Direktur Riset dan Kampanye HaKi, Adiosyafri.

Berikutnya, mitra kebaputen ini juga melakukan demplot (penyuluhan pertanian) di beberapa kecamatan dengan kebun pangan mandiri.  Dengan demikian, produksi pertanian atau perkebunan bisa lebih baik. 

"Pemkab Musi Banyuasin juga bekerja sama dengan Badan Restorasi Gambut agar tidak tergantung lagi pangan dari luar," ujarnya.

Di luar masalah pangan, pemerintah kabupaten ini juga tengah mengembangkan dua inovasi pengolahan produk industri berbasis komoditas lokal yakni sawit dan karet. Yang mana untuk sawit akan diolah sebagai biofuel dan karet akan diolah sebagai campuran aspal karet.

Langkah ini menurutnya mendapat respons baik dari masyarakat sekitar. "Meskipun industrinya belum jadi, tapi masyarakat sangat bersemangat. Ini dihrapakan semakin bergeliat untuk mendukung kemandirian pangan dan komoditas lokal," ujar dia. 

Ketua Dewan Eksekutif Yayasan Inisatif Dagang Hijau (YIDH) Fitrian Ardiansyah menuturkan pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan terhadap distribusi rantai pasok komoditas global. 

Namun demikian, ada peluang di balik meningkatnya kasus  krisis kesehatan saat ini.  Sebagai contoh, permintaan produk madu hasil produksi Kalimantan Barat meningkat hingga lima kali lipat selama pandemi. YIDH bekerja sama dengan produksi lokal dan mendistribusikan produk untuk masyarakat Indonesia. 

Oleh karena itu, produk potensial atau produk khas dari tiap kabupaten bisa menurutnya bisa terus dorong dijadikan komoditas dagang untuk mengisi atau memperkuat rantai pasok. 

Namun diperlukan kerja sama antara pembeli, pemilik brand dengan koperasi, agar mengetahui permintaan pasar. Para anggota kabupaten lestari pun bisa bekerja sama, bukan hanya menciptakan inovasi dan rantai pasok, tetapi juga mendesain investasi. Ini bertujuan, agar model bisnis bisa bertahan lama dan adaptif. 

"Sehingga peluang cluster sekarang yang dikelola masyarakat memiliki skala ekonomi,” ujarnya.

Reporter/ Penyumbang Bahan: Agatha Lintang (Magang) 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...