Uni Eropa akan Menyumbang 5% Pasokan Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin

Image title
14 Desember 2020, 20:53
vaksin virus corona, covid-19, virus corona, pandemi corona, pandemi, jakarta, gerakan 3M, internasional
AstraZeneca
ilustrasi, vaksin Covid-19. Uni Eropa berencana hanya menyumbang 5% vaksin virus corona yang mereka beli. Vaksin tersebut akan disumbangkan ke negara-negara miskin.

Uni Eropa berencana menyumbangkan 5% dari pasokan vaksin virus corona yang mereka beli dari perusahaan farmasi. Tindakan tersebut berisiko melemahkan skema distribusi vaksin oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO

Rencana tersebut dirancang oleh pemerintah Perancis. Hal itu sekaligus memberikan informasi yang jelas mengenai target sumbangan vaksin Covid-19 dari Uni Eropa.

Meski begitu, keputusan Uni Eropa itu bakal memberikan pukulan bagi program COVAX. Program tersebut dirancang WHO dan dipimpin oleh GAVI dengan bertujuan memberikan akses vaksin virus corona yang adil dan merata ke seluruh dunia.

Melalui program COVAX, negara kaya diminta untuk menyumbangkan dana untuk negara miskin yang tak mampu membeli vaksin. Adapun target WHO melalui Covax yaitu 2 miliar dosis vaksin pada akhir tahun depan untuk 20% orang yang paling membutuhkan di seluruh dunia.

Namun, negara miskin hanya akan mendapatkan sumbangan sebesar 65 juta vaksin jika rencana Perancis di sepakati 27 negara anggota Uni Eropa. Jumlah tersebut merupakan 5% dari 1,3 miliar dosis yang telah diamankan oleh Uni Eropa berdasarkan perjanjian pembelian dengan enam perusahaan farmasi.

Enam perusahaan itu yaitu Pfizer dan BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson, AstraZeneca dan Oxford, Sanofi dan GSK, serta CureVac. Adapun jumlah vaksin tersebut hanya cukup untuk 16 juta petugas kesehatan di 62 negara miskin dan para dokter dan perawat di 54 negara berpenghasilan rendah.

Di sisi lain, COVAX telah berjuang untuk memesan vaksin. Namun, sebagian besar vaksin yang ada telah dipesan oleh negara-negara kaya. Termasuk negara-negara Uni Eropa yang meskipun mendanai fasilitas WHO lebih memilih untuk tidak membeli suntikan melalui program tersebut. 

Hal itu karena mereka tidak ingin persediaan mereka dibatasi hingga 20% dari populasi. Rencana Prancis juga dapat menghindari platform pertukaran COVAX untuk mengalokasikan kelebihan dosis dari negara kaya ke negara miskin.

“Fasilitas COVAX merupakan cara paling efisien untuk membagikan kelebihan dosis secara global dan adil dan kami sedang dalam pembicaraan dengan donor, termasuk Uni Eropa, seputar kekhususan bagaimana donasi tersebut dapat bekerja,” kata juru bicara GAVI, aliansi vaksin yang turut memimpin COVAX.

Komisi Eropa, yang mengoordinasikan pekerjaan negara-negara Uni Eropa tentang vaksin COVID-19, dan pemerintah Prancis menolak berkomentar. Di sisi lain, WHO berharap negara-negara kaya berkomitmen untuk berdonasi sesuai yang diharapkan agar kesenjangan antara negara kaya dan miskin berkurang.

Terutama dalam perlombaan global untuk vaksin Covid-19. Adapun Uni Eropa dengan populasi 450 juta akan menerima setidaknya 280 juta dosis vaksin Pfizer dan BioNTech serta Moderna. Kecil kemungkinannya negara-negara Uni Eropa menyumbangkan bagian mereka dari pasokan awal yang terbatas itu.

Sumbangan 5% kemungkinan bakal diterapkan pada 100 juta dosis opsional dari tambahan pasokan Pfizer. Sumbangan tersebut pun tanpa jaminan apa pun terkait waktu pengirimannya. Sedangkan vaksin lain masih diuji coba dan mungkin tidak tersedia sebelum musim semi nanti.

Rencana Uni Eropa pun telah menuai kritik dari orang-orang yang bekerja untuk skema WHO. “Semakin banyak pemerintah menjadi aktif di luar fasilitas (COVAX), semakin komunitas internasional secara keseluruhan mulai bersandar pada kompromi prinsip-prinsip dasar alokasi yang adil,” kata seorang pejabat yang bekerja dengan WHO, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi tidak bersifat publik.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...