Menkes Sebut Potensi Vaksin Covid-19 Indonesia Capai 663 Juta Dosis

Rizky Alika
29 Desember 2020, 16:10
Petugas kesehatan memberikan penanganan lanjutan kepada seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengalami reaksi usai divaksin COVID-19 saat simulasi di lingkungan Kodam IX Udayana, Denpasar, Bali, Kamis (10/12/2020). Simulasi tersebut digelar sebagai pe
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.
Petugas kesehatan memberikan penanganan lanjutan kepada seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengalami reaksi usai divaksin COVID-19 saat simulasi di lingkungan Kodam IX Udayana, Denpasar, Bali, Kamis (10/12/2020). Simulasi tersebut digelar sebagai persiapan penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang rencananya digelar pada Januari 2021.

Untuk vaksin AstraZeneca, waktu tiba diperkirakan pada triwulan 2 2021-triwulan I 2022. Sementara, vaksin Pfizer akan mendarat di Tanah Air pada triwulan III 2021-triwulan I 2022.

Adapun, total kebutuhan vaksin di Indonesia mencapai 426 juta dosis. Hal ini dengan memperhitungkan target vaksinasi kepada 181 juta rakyat untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).

Dari 181 juta penduduk, setiap orang perlu divaksinasi sebanyak dua kali. Selain itu, perlu ada vaksin cadangan sebanyak 15% sesuai dengan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Ini adalah jumlah yang sangat besar, untuk itu pemerintah sudah berusaha keras untuk memastikan kita bisa mengamankan jumlah ini," ujar dia.

Adapun, proses vaksinasi terbagi menjadi dua gelombang, yaitu gelombang pertama pada Januari-April 2021 dan gelombang kedua pada April 2021-Maret 2022. Pada gelombang pertama, vaksinasi dilakukan terlebih dahulu kepada 1,3 juta petugas tenaga kesehatan.

Setelah itu, vaksin akan diberikan kepada petugas publik sebanyak 17,4 juta orang. Kemudian lansia akan diberikan vaksin sebanyak 21,5 juta orang. Meski begitu, pemberian vaksin kepada lansia akan menunggu informasi keamanan vaksin kepada kelompok usia lanjut.

Selanjutnya, vaksinasi pada gelombang dua akan diberikan kepada masyarakat rentan, yaitu masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi sebanyak 63,9 juta orang. Berikutnya, masyarakat lainnya sebanyak 77,4 juta.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...