Ketupat, Lontong, Nasi, Mana yang Lebih Sehat Dikonsumsi saat Lebaran?

Sorta Tobing
13 Mei 2021, 13:44
lebaran, ketupat, idulfitri
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc.
Perajin membuat ketupat lebaran di Halaman Rumahnya di Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (11/5/2021).

Larangan mudik berlaku saat Lebaran tahun ini. Namun, hindangan dan kue-kue khas Idulfitri tak lantas hilang di meja makan masyarakat.

Hidangan khas, seperti sambal goreng hati, opor ayam, rendang, sayur labu, dan makanan bersantan lainnya, menjadi teman setia ketupat. Ada pula yang mengganti karbohidrat tersebut dengan lontong atau nasi

Lalu, bagaimana mengonsumsinya yang tepat agar tidak mengganggu kesehatan? “Yang harus diingat, semua makanan jika disantap dalam jumlah berlebihan tidak akan sehat, termasuk makanan bersantan yang umumnya rendah serat,” kata ahli gizi Rumah Sakit Mayapada Hospital Kuningan, Christina Andhika Setyani, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/5).

Dokter spesialis gizi dr. Amalia Primahastuti, M.Gizi, Sp.GK mengatakan makanan khas Lebaran sebagian besar dibuat menggunakan santan yang mengandung lemak jenuh. "Konsumsinya perlu dibatasi. Jadi, tips aman menyantap hidangan Lebaran adalah dengan tidak berlebihan," katanya kepada Antara

Konsumsi santan perlu dibatasi, yakni kurang dari 7% total kalori harian atau sekitar 15 gram lemak dengan perkiraan kebutuhan energi harian adalah 2 ribu kalori. Setiap 100 gram santan mengandung 230 kalori, 2,29 gram protein, 23,84 gram lemak, 23,84gram karbohidrat, dan 0 miligram kolesterol.

Christina mengatakan santan memang tidak mengandung kolesterol, tetapi terdapat asam lemak dan trigliserid yang dapat dibakar oleh tubuh. Tetapi jika santan diolah dalam waktu lama dan dihangatkan maka lemak yang terkandung dalamnya berubah menjadi lemak jenuh.

Lemak jenuh ini dapat meningkatkan kadar low density lipoprotein (LDL) atau lemak jahat dalam tubuh. Peningkatan LDL dalam darah dapat menyebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah. Kondisi ini memicu penyumbatan aliran darah ke jantung dan otak. Akibatnya adalah risiko penyakit jantung dan stroke.

Kolesterol biasanya terdapat pada produk protein hewani, termasuk jeroan. Dengan begitu, gabungan antara santan dan jenis bahan makanan hewani dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh dalam makanan.

Salah satu tips menahan diri agar tidak kalap ketika melihat deretan makanan lezat di meja adalah dengan memilih satu saja hidangan bersantan yang akan dinikmati. "Bila ada rendang, gulai, dan opor tersaji di meja, maka pilih satu saja yang akan dimakan. Jangan lupa tetap konsumsi sayur dan buah," kata Amalia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...