Garnier Green Beauty, Wujudkan Industri Kecantikan Berkelanjutan

Image title
Oleh Melati Kristina Andriarsi - Tim Publikasi Katadata
31 Mei 2021, 18:36
Garnier Green Beauty, Wujudkan Industri Kecantikan Berkelanjutan
Katadata
Garnier Green Beauty, Wujudkan Industri Kecantikan Berkelanjutan

Masyarakat Indonesia kini mulai sadar untuk memilih produk yang ramah lingkungan. Laporan dari Kantar bertajuk “Who Care, Who Does” pada 2020 lalu menyebutkan sebesar 67 persen konsumen membeli barang produk eco-friendly dan konsumen yang memilih untuk membeli barang dengan kemasan eco-friendly mencapai 66 persen. Sementara sebesar 60 persen responden membeli barang dari perusahaan eco-friendly.

Untuk mendukung gaya hidup hijau, produsen perlu didukung untuk membangun budaya perusahaan yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan kemasan plastik. Dengan adanya pengurangan sampah plastik maka dapat menyelamatkan ekosistem laut dari ancaman limbah plastik pada 2030 mendatang.

Terlebih dalam data American Association for The Advancement of Science (AAAS) tahun 2015 lalu menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara pembuang plastik ke laut terbesar ke dua di dunia setelah Tiongkok. Dalam setahun, sampah plastik yang dibuang ke laut Indonesia mencapai 1,2 juta ton.

Melihat fenomena tersebut, Garnier berkomitmen untuk menghadirkan produk-produk dengan kemasan ramah lingkungan yang dapat didaur ulang kembali. Brand General Manager Garnier Indonesia, Pandu Brodjonegoro mengatakan Garnier meginsiasi kemasan ramah lingkungan dengan menggunakan plastik transparan dan dapat mengurangi penggunaan plastik hingga 36 ton pada 2021.

“Plastik yang kami gunakan pilih-pilih supaya bisa dipastikan bahwa plastik yang kami produksi tidak menggunakan plastik baru dan bisa didaur ulang,” kata Pandu dalam webinar Garnier Green Beauty, Kamis (8/4/2021).

Ia juga menjelaskan kemasan produk Garnier seperti Micellar Water dan Sakura Glow Water Glow Essence kini telah menggunakan plastik daur ulang. “Garnier mengupayakan kemasan ramah lingkungan yaitu Sakura White yang 100 persennya sudah recycle plastic, dan kedua, yaitu Micellar Water, yang 25 persen menggunakan plastik daur ulang.”

Kedepannya Garnier berkomitmen menghemat 402 ton plastik baru pada 2022 dan tidak lagi menggunakan plastik baru pada tahun 2025 mendatang. Tak hanya berfokus pada kemasan ramah lingkungan, Garnier juga mempraktikkan kegiatan produksi berkelanjutan.

Garrnier menggunakan formula yang bisa terurai dan melindungi keanekaragaman hayati dan menggunakan lebih banyak sumber energi terbarukan dalam proses produksinya.

Adapun Garnier mengklaim bahwa seluruh produksinya mengupayakan penurunan emisi karbon dan penggunaan air dengan cara meningkatkan efisiensi energi dengan teknologi hemat energi dalam proses produksi.  

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Video Pilihan
Loading...

Artikel Terkait