Selundupkan Harley Davidson, Eks Dirut Garuda Dituntut 1 Tahun Penjara
Ari dinyatakan sebagai terdakwa dengan barang bukti di antaranya, 15 kemasan berisi onderdil Motor Jenis Harley Davidson dalam kondisi terurai dan dapat dirakit menjadi satu unit baru beserta persetujuan penerbangan. Selain itu, terdapat beberapa rekening koran, dan surat permohonan proses kepabeanan.
Kasus ini mencuat pada akhir 2019 lalu. Bermula pada 17 November 2019, pesawat baru Garuda Indonesia sampai di hanggar PT Garuda Maintenance Facility (GMF), setelah bertolak dari pabrik Airbus di Prancis. Pesawat tersebut membawa 10 orang kru dan 22 orang penumpang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, petugas menemukan 15 boks berisi onderdil Harley Davidson yang terurai dan beberapa boks lain berisi sepeda Brompton di dalam lambung atau tempat penyimpanan pesawat baru Garuda Indonesia.
Berdasarkan hasil investigasi Komite Audit dan Komisaris Garuda Indonesia, motor gede Harley Davidson yang diselundupkan melalui pesawat baru A330-900 Neo dari Prancis itu diduga milik Ari Askhara.
Perkiraan nilai motor Harley Davidson tersebut berkisar antara Rp200 juta sampai Rp 800 juta per unit. Sedangkan sepeda Brompton berkisar antara Rp 50 juta sampai Rp 60 juta per unit. Dengan perhitungan ini, total kerugian negara diperkirakan berkisar antara Rp 532 juta sampai Rp 1,5 miliar.