Indonesia Terima Tambahan 1.500.800 Dosis Vaksin AstraZeneca

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
14 Juni 2021, 07:51
Seorang anggota Polri bersenjata tampak berjaga-jaga didepan kontainer vaksin AstraZeneca yang baru saja tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (10/6). Indonesia Kembali menerima tambahan 1.500.800 dosis vaksin AstraZeneca, setelah sebelu
KC PEN
Seorang anggota Polri bersenjata tampak berjaga-jaga didepan kontainer vaksin AstraZeneca yang baru saja tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis (10/6). Indonesia Kembali menerima tambahan 1.500.800 dosis vaksin AstraZeneca, setelah sebelumnya pada Sabtu (5/6) menerima 313.100 dosis vaksin yang sama melalui skema COVAX Facility. Secara total, jumlah vaksin Astra Zeneca yang telah diterima berjumlah 8.228.400 dosis.

“Kita semua memahami bahwa vaksin adalah salah satu usaha penting dan krusial dalam upaya menekan laju penularan virus Covid-19,” ujarnya.

Namun, menurut Retno, sebelum mencapai angka persentase vaksinasi yang besar upaya untuk menekan laju penyebaran virus masih harus dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat.

Saat ini, lanjutnya, kesenjangan distribusi dan vaksinasi di dunia masih sangat besar. Dari sekitar 2,2 miliar dosis vaksin yang telah disuntikkan. Sekitar 75 persen berada hanya di 10 negara maju dan hanya 0,4 persen yang berada di negara-negara berpenghasilan rendah.

Dari perhitungan persentase vaksinasi terhadap populasi, kawasan Amerika Utara telah memvaksinasi 64,33 persen dari total populasi; Kawasan Eropa telah memvaksinasi 52,85 persen. ASEAN baru bisa memvaksinasi 8,91 persen dan persentase terendah dimiliki Kawasan Afrika dengan 2,86 persen.

“Angka ini masih jauh dari target WHO yang mengharapkan setidaknya 10 persen penduduk di setiap negara telah divaksin pada September, dan 30 persen pada akhir Desember tahun ini,” ujar Retno.

Untuk mengurangi tingkat kesenjangan tersebut, COVAX Facility terus mendorong mekanisme dose-sharing atau berbagi vaksin. Beberapa negara seperti AS, Jepang, Denmark, Belgia dan Spanyol akan menyalurkan ekstra vaksin yang dimiliki melalui skema COVAX Facility. Dengan mekanisme multilateral ini maka negara-negara tersebut menyumbangkan vaksin yang dimiliki kemudian dikelola oleh COVAX facility untuk dibagikan kepada negara lain yang memerlukan.

Sebagai salah satu co-chairs COVAX AMC Engagement Group, lanjut Retno, Indonesia memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk terus memperjuangkan akses setara terhadap vaksin.

Selain menjadi salah satu co-chairs COVAX AMC Engagement Group upaya lain yang dilakukan Indonesia untuk merealisasikan kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua negara adalah melalui Keaktifan Indonesia menjadi salah satu sponsor proposal TRIPS waiver penghapusan hak kekayaan intelektual (TRIPS waiver) untuk produk dan teknologi yang digunakan untuk penanganan pandemi COVID-19.

Pembahasan awal terhadap teks proposal ini di World Trade Organization (WTO) kemungkinan akan dimulai pada 17 Juni.

“Kita semua berharap agar negosiasi terhadap proposal ini dapat diselesaikan dalam waktu cepat, untuk membantu meningkatkan produksi dan distribusi vaksin secara signifikan,” ujarnya.

Hingga saat ini hampir 175 juta orang di seluruh dunia terinfeksi Covid-19 dan lebih dari 3,7 juta telah kehilangan nyawanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...