Tantangan Produk Berkelanjutan, Unilever: Konsumen Lebih Peduli Harga
Head of Katadata Insight Center Adek Media Roza mengatakan, sebagian konsumen belum memahami definisi produk berkelanjutan. Sebagian konsumen pun menjawab produk berkelanjutan ialah produk yang bisa dipakai berulang atau recycle.
"Padahal tidak terbatas recycle. Ini menjadi tantangan kita semua, stakeholder, industri, dan media dalam sosialisasi produk berkelanjutan," katanya.
Adapun, strategi tepat untuk mendekati konsumen ialah melalui promosi di media sosial. Hal ini berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center bertajuk “Katadata Consumer Survey on Sustainability” yang merangkum pendapat 3.631 responden dari seluruh Indonesia. Survei dilakukan secara online pada responden berusia berusia 17-60 tahun, pada 30 Juli-1 Agustus 2021.
Dalam survei, lebih dari 80% responden merpakan generasi x, y, dan z. Responden tersebut mendapatkan informasi produk ramah lingkungan dari media sosial. "Jadi kampanye di medsos itu penting untuk produk ramah lingkungan," katanya.
Upaya promosi bisa dilakukan dengan menggaet pengguna medsos yang memiliki banyak pengikut, mengadakan acara langsung, hingga melibatkan kelompok gen z. Selain itu, promosi melalui televisi dan media online masih menjadi pilihan.
Salah satunya, media dengan jurnalistik berkualitas masih menjadi acuan bagi konsumen untuk mencari informasi. "Ini tak terlepas dari hoaks dan disinformasi. Jadi mereka pilih media yang reliable," ujar dia.