Sosok Abu Rusydan, Dewan Syuro JI yang ditangkap Densus 88

Rezza Aji Pratama
13 September 2021, 14:45
abu rusydan, terorisme
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Personel kepolisian berbaju sipil menggelar barang bukti saat dilakukan penggeledahan di bekas markas Front Pembela Islam (FPI), Petamburan, Jakarta, Selasa (27/4/2021). Tim Densus 88 Antiteror menggeledah tempat tersebut pascapenangkapan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman terkait kasus dugaan tidak pidana terorisme.

Pengamat terorisme Ridlwan Habib menyebut penangkapan Abu Rusydan berpotensi memicu aksi balas dendam dari para fanatik pengikut Abu Rusydan. "Tokoh senior ini banyak murid online-nya yang dalam istilah kontra-terorisme disebut lone wolf," ujarnya. 

Sebelumnya, Densus 88 telah mengamankan empat orang terduga teroris di Bekasi. Salah satu yang ditangkap berinisial S merupakan karyawan di PT Kimia Farma Tbk. Emiten berkode KAEF tersebut telah memberlakukan skorsing dan pembebasan tugas sementara seiring dengan pemeriksaan oleh Kepolisian. Apabila karyawan tersebut terbukti bersalah, ia akan dikenakan sanksi pelanggaran berat berupa Pemutusan Hubungan Kerja dengan tidak hormat dan otomatis sudah tidak menjadi bagian dari Perusahaan. Jika yang bersangkutan tidak terbukti bersalah atas dugaan terlibat dalam jaringan terorisme, perusahaan akan melakukan tindakan mendukung pemulihan nama baiknya.

“Kimia Farma sangat mendukung sepenuhnya upaya seluruh aparat penegak hukum guna memerangi terorisme di seluruh lingkungan perusahaan dan mendukung upaya aparat penegak hukum untuk memproses secara hukum atas tindakan yang dilakukan oleh oknum karyawan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk. Verdi Budidarmo.

(Catatan Redaksi: Artikel telah diubah pada Rabu (29/9) pukul 12.40 WIB untuk menghapus nama alias Abu Rusydan yakni Suyata, Salim, Jimy, Yahya, Mukti Wibowo dan Kholid. Atas kesalahan ini redaksi memohon maaf)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...