Jokowi Minta Pengusaha Mebel Mulai Terapkan Produksi Rendah Karbon

Rizky Alika
20 September 2021, 12:52
mebel, jokowi, industri
ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres/Handout/wsj.
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan pers tentang perkembangan terkini pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/8/2021). Presiden Joko Widodo memutuskan tetap memperpanjang kebijakan PPKM hingga 6 September 2021 meskipun perkembangan kasus COVID-19 semakin menunjukan tren penurunan. ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Setpres/Handout/wsj.

Presiden Joko Widodo meminta pengusaha mebel untuk menerapkan produksi rendah karbon. Ini lantaran permintaan pasar hingga skema pembiayaan mulai mensyaratkan produk-produk berkelanjutan.

Jokowi juga meminta para pelaku industri mebel untuk meningkatkan daya saing di pasar global. Menurutnya, industri permebelan seharusnya tak hanya fokus pada kualitas produk, tetapi juga nilai yang dipegang teguh dalam proses produksinya.

"Penyediaan bahan baku harus menjaga keberlanjutan hutan, proses produksi harus rendah karbon," kata Jokowi dalam pembukaan Pameran Indonesia International furniture Expo (IFEX) Virtual Showroom 2021, Senin (20/9).

 Selain itu, Kepala Negara juga meminta pengusaha memastikan manfaat ekonomi industri mebel dirasakan oleh masyarakat lapis bawah. Jokowi pun menyambut baik penyelenggaraan IFEX 2021 lantaran strategis bagi para produsen di hulu sampai hilir.

Selain itu, acara tersebut dapat mempertemukan calon pembeli dengan pengusaha. "Bukan hanya di antara para pelaku nasional tapi juga para pelaku di tingkat global," ujar dia.

Presiden mengatakan saat ini, pameran berskala internasional sangat diperlukan. Indonesia pun bisa menjadi lokasi yang tepat lantaran terdapat pasokan bahan baku yang melimpah.

Tak hanya itu, Jokowi berharap, pameran IFEX Virtual Showroom akan menjadi momentum kebangkitan industri mebel dan kerajinan. Sebaga gambaran, IFEX 2019 setidaknya dihadiri 12 ribu pengunjung dan pembeli. Berdasarkan profil negara pembeli, Amerika Serikat, India, dan Tiongkok merupakan pembeli furnitur terbesar dalam pameran tersebut.

Sebelumnya Kementerian Perindustrian mengatakan akan mendorong ekspor produk furniture. Apalagi permintaan global produk industri furnitur dan woodworking sangat menjanjikan.

Ekspor produk furnitur (HS 9401-9403) di tahun 2020 mengalami peningkatan dengan nilai US$ 1,91 miliar, meningkat 7,6% dari tahun 2019 yaitu senilai US$ 1.77 miliar. Hal ini membuat Indonesia masuk jajaran eksportir produk-produk funitur besar seperti Cina, Jerman, Polandia, Italia, dan Vietnam. Adapun negara-negara tujuan ekspor terbesar furnitur Indonesia tahun 2020 adalah Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Belgia, dan Jerman.

“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor nasional dan mendukung program substitusi impor,” kata Juru bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni pada Mingu (12/9).

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...