Sejarah dan Biografi Pangeran Diponegoro Pemimpin Perang Jawa

Dwi Latifatul Fajri
16 November 2021, 22:05
Pangeran Diponegoro
encyclopedia.jakarta-tourism.go.id

Pangeran Diponegoro kemudian pindah ke daerah perbukitan, Selarong. Beliau menjadikan Goa Selarong sebagai markas besar. Goa Selarong berada 5 km dari arah barat Kota Bantul. Pangeran Diponegoro juga menempati Goa Kakung yang berada di sebelah barat dan digunakan sebagai tempat pertapaan.

Perang di Tegalrejo berlangsung selama 5 tahun. Pangeran Diponegoro bersama petani dan golongan priyayi menyumbangkan uang dan barang-barang untuk dana perang. Sebanyak 15 sampai 19 pangeran bergabung dengan Diponegoro untuk berperang.

Mereka memakai semboyan "Sadumuk bathuk, sanyari bumi dithoi tekan pati" yang artinya sejari kepala sejengkal, tanah dibela sampai mati. Perang Tegalrejo juga menjadi perang jihad melawan Belanda.

Pangeran Diponegoro merupakan sosok religius yang dikeluarkan dari istana karena Belanda. Letnan Jean Nicolaas de Thierry menggambarkan penampilan Pangeran Diponegoro. Beliau memakai serban berwarna putih dan busana gaya Arab.

Pertempuran semakin sengit ketika suatu wailayah dikuasai Belanda di saiang hari. Kemudian ketika malam hari, wilayah tersebut direbut kembali oleh pribumi.

Peperangan besar oleh rakyat pribumi dilakukan ketika musim hujan. Para senopati bekerjasama dengan alam sebagai senjata tak terkalahkan. Ketika musik hujan, gubernur Belanda melakukan usaha seperti gencatan senjata dan berunding.

Hujan deras di daerah tropis menyebabkan pasukan Belanda terhambat. Pasukan ini terkena malaria, disentri, dan penyakit yang menyebabkan kondisi fisik melemah.

Belanda akhirnya menyebarkan provokator dan mata-mata yang berada di desa dan kota. Provokator ini untuk menghasut dan memecah belah anggota keluarga pangeran dan pasukan. Tetapi pejuang pribumi tetap melakukan perlawanan terhadap Belanda.

  • Pangeran Diponegoro Ditangkap

Tahun 1827, Belanda menggunakan sistem benteng untuk menyerang Pangeran Diponegoro. Kemudian tahun 1829, Kyai Mojo pemimpin spiritual dan membantu pemberontakan ditangkap oleh Belanda. Belanda juga melakukan perang saudara antara pihak keraton. Hal ini membuat beberapa orang berpihak pada Diponegoro dan ada yang melawan.

Kemudian pada 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menangkap pasukan Diponegoro di Magelang. Mereka melakukan siasat dan berunding untuk menangkap Diponegoro. Akhirnya beliau menyerah diri untuk ditangkap asalkan pasukannya dilepaskan.

Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan di Manado, Sulawesi Utara. Sebelum diasingkan ke Manado, Diponegoro sempat disekap di penjara bawah tanah Stadhuis. Kemudian beliau dipindahkan di Ujung Pandang dan meninggal dunia pada 8 Januari 1855, di benteng Rotterdam.

Mengutip dari jakarta-tourism.go.id, di Jakarta ada nama jalan di Menteng untuk menghargai dan mengenang jasa pahlawan. Pangeran Diponegoro juga dibuatkan sebuah monumen yang menghiasi pelataran di Monas.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...