Kejar Investasi Rp 1.200 T di 2022, Promosi Akan Jadi Kunci Strategi
Bahlil juga berharap pandemi Covid-19 bisa terus dikendalikan untuk semakin mempercepat pemulihan ekonomi sekaligus menarik investasi.
Dia memproyeksikan kondisi dan situasi perekonomian dalam negeri pada 2022 akan lebih cerah dibandingkan dengan 2021.
“Catatannya adalah Covid harus kita kendalikan. Jangan kita berargumentasi dengan hal-hal tidak produktif karena dunia akan melihat. Jadi, membangun optimisme tidak cukup oleh pemerintah," katanya.
Terkait realisasi hingga kuartal III tahun ini, Bahlil mengatakan porsi realisasi investasi di luar Jawa baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) kian besar dari waktu ke waktu.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pemerataan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
Dari realisasi investasi periode Januari-September 2021 sebesar Rp 659,4 triliun, sebanyak 51,7% atau setara dengan Rp 340,7 triliun masuk ke luar Pulau Jawa.
Sementara, 48,3% atau setara dengan Rp 318,7 triliun masuk ke Pulau Jawa.
“Ini menandakan bahwa, pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan Pak Joko Widodo di periode pertama itu betul-betul sudah kita rasakan hasilnya,” kata Bahlil
Investasi tidak akan masuk ke sebuah daerah jika daerah tersebut tidak memenuhi syarat tertentu seperti, sumber daya alam dan infrastruktur yang memadai.
Karena itulah, menurutnya, pembangunan infrastruktur menjadi instrumen dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi baru.