Sri Mulyani Ungkap Penyebab Lambatnya Vaksinasi di Negara Berkembang
"Jangan lupa bahwa vaksin ini punya karakteristik yang beda-beda, termasuk daya tahannya di suhu tertentu, beberapa harus disimpan di boks yang sangat dingin, ini tentu sangat mahal bagi negara berkembang untuk menyediakan infrastruktur seperti itu," kata Sri Mulyani.
Kedua, ketersediaan tenaga kesehatan yang akan mendistribusikan vaksin. Negara berkembang cenderung memiliki tenaga kesehatan yang terbatas. Adapun dalam kasus Indonesia, Sri Mulyani mencontohkan, upaya pemerintah melibatkan aparat militer dan polisi untuk mengakselerasi vaksinasi.
Selain itu, menurut Sri Mulyani, ada pula tantangan keragaman lanskap setiap negara. Seperti halnya Indonesia, kondisi georgafis yang terdiri atas banyak pulau menjadi tantangan tersendiri dalam vaksinasi.
"Sekarang semua negara khususnya negara berkembang mungkin tidak memiliki kemampuan dalam hal sistem kesehatan untuk bisa melakukan vaksinasi. Karena itulah kenapa di gugus tugas pembahasan kesehatan dan pembiayaan dalam pertemuan G20 masalah ini harus dibahas," kata Sri Mulyani.
Pembahasan terkait kesehatan dan pembiayaan ini akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam presidensi G20 Indonesia setahun ke depan. Topik ini masuk dalam agenda finance track yang merupakan pertemuan khusus bagi menteri keuangan dan gubernur bank sentral seluruh dunia.