Proyeksi 550 Juta Pergerakan Wisatawan Lokal Jadi Tumpuan Pariwisata

Andi M. Arief
15 Februari 2022, 15:41
wisnus, wisatawan, wisata, pariwisata
ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc.
Pengunjung menikmati suasana objek wisata Lapak Bumi Semendung di Kelurahan Klegen, Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (26/9/2021)

Pandemi juga telah mengubah preferensi orang dalam berwisata. Karena itulah, pelaku industri pariwisata dalam negeri diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut guna menarik wisnus.

Beberapa perubahan preferensi di antaranya dalam terkait obyek dan atraksi wisata. Sebelum pandemi, keramaian obyek wisata dan atraksi yang mengundang orang menjadi pilihan. 

Setelah pandemi, wisatawan memilih untuk beraktivitas outdoor dan berwisata dengan tour pribadi.

Perubahan preferensi berwisata sebelum dan sesudah pandemi
Perubahan preferensi berwisata sebelum dan sesudah pandemi (Kemenparekraf)



Berdasarkan data  Kemenparekraf, di tahun 2020,  wisnus masih didominasi oleh pelaku perjalanan dari Jawa-Bali.

Jawa Timur mendominasi asal daerah wisnus dengan angka 24,2% dari total wisnus sementara daerah tujuan favorit wisnus adalah Jawa Tengah.

Pengeluaran wisnus makin meningkat tiap tahunnya.  Pada tahun 2016, pengeluaran pariwisata domestik mencapai Rp 1.081,6 triliun sementara pada tahun 2019 mencapai Rp 1.454,9 triliun.

 Sementara itu, terkait wisman, Kurleni memperkirakan pergerakan wisman ke dalam negeri pada tahun ini baru mencapai 11% dari kondisi normal, sedangkan ke kawasan Asia Pasifik baru sekitar 8%. 

Untuk tahun ini, strategi untuk meningkatkan wisman bertumpu pada dua ajang besar yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan MotoGP Mandalika 2022. Kurleni mengatakan MotoGP Mandalika 2022.

Diharapkan ajang MotoGP bisa  100 ribu wisatawan yang didominasi wisman, sedangkan KTT G20 hanya dapat menghadirkan maksimal 2 juta wisatawan, termasuk delegasi asing.

"Kedua event ini bukan (fokus kepada) jumlahnya, tapi lebih kepada kualitas pengeluarannya yang kami tingkatkan," kata Kurleni.

Pada tahun ini, devisa dari wisman pada 2022 dapat meningkat hingga 372,22% secara tahunan menjadi US$ 1,7 miliar.

Pada 2021, devisa yang dihasilkan dari wisman hanya tumbuh 12,5% dari capaian 2020 sekitar US$ 320 juta menjadi sekitar US$ 360 juta.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...