PDIP Dikabarkan Bakal Dapat Jatah Tambahan Menteri di Kabinet
Bila tak ada aral melintang, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan mengumumkan reshuffle atau perombakan kabinet pada Rabu besok (23/3) yang jatuh pada Rabu pon. Kali ini, Jokowi dikabarkan akan menambah jatah satu menteri untuk PDI Perjuangan.
"Ada beberapa nama yang jadi calon kuat dari PDIP untuk tambahan kursi menteri," kata sumber yang mengetahui informasi ini kepada Katadata.co.id, Selasa (22/3).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id, perombakan kabinet pada pekan ini dipastikan setelah payung hukum Ibu Kota Negara (IKN) rampung yang berlanjut dengan pemilihan Kepala Otorita IKN.
Indikasi lainnya adalah pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri saat meninjau Persemaian Modern Rumpin di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.
Meski demikian, politisi PDIP mengaku tak mengetahui kabar perombakan kabinet. Politisi partai banteng Hendrawan Supratikno mengatakan hal tersebut hanya diketahui oleh Megawati.
“Itu (reshuffle) urusan para dewa. Di partai yang tahu hanya Ketua Umum,” kata Hendrawan dalam pesan singkatnya, Selasa (22/3). Adapun Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto hingga berita ini ditulis belum membalas pesan singkat Katadata.co.id.
Saat ini terdapat empat kader PDIP di Kabinet Indonesia Maju. Keempatnya adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Reshuffle kali ini kabarnya juga akan mengakomodasi kader partai Amanat Nasional (PAN) untuk masuk kabinet. Jatah buat PAN sempat santer disebut beberapa kali. Terakhir kali isu jatah menteri menguat ketika Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menemui Presiden Jokowi pada 4 Maret lalu.
Menanggapi kabar tersebut, Juru Bicara PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan pihaknya tidak mengetahui tambahan posisi menteri yang akan diberikan Jokowi. “Kami tidak mengetahui dan mendengar berita tersebut,” ujar Viva saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Kader PAN yang dikabarkan akan menjadi calon untuk menempati posisi menteri, berkutat antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, dan Sekjen PAN Eddy Soeparno.
Sejak akhir tahun lalu, Jokowi dikabarkan akan menggeser Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi karena alasan kesehatan. Jokowi disebut-sebut sempat mempertimbangkan untuk mengangkat mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Purn. Hadi Tjahjanto untuk menggantikan Budi.
Selain posisi menteri, hingga saat ini masih ada 10 posisi wakil menteri yang belum terisi. Posisi itu adalah untuk Wakil Menteri Dalam Negeri, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wakil Menteri Investasi, dan Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Selain itu, ada pula Wakil Menteri Perindustrian, Wakil Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara - Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Wakil Menteri Sosial.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini mengatakan peluang Jokowi untuk mengisi pos wamen tersebut tetap ada. Namun ia memastikan keputusan tersebut merupakan urusan terkait pemerintahan. "Bukan politik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (27/12).