Dibayangi Kekhawatiran Lockdown, Warga Beijing Mulai Panik Berbelanja

Ameidyo Daud Nasution
26 April 2022, 16:02
covid-19, lockdown, cina
ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/PRAS/dj
Tingshu Wang Warga berbaris di tempat uji asam nukleat saat uji masal virus corona menyusul terjadinya wabah, di Beijing, China, Senin (25/4/2022).

Sedangkan berdasarkan penelitian lembaga riset Gavekal Dragonomics, 57 dari 100 kota terbesar di Cina memberlakukan pembatasan yang relatif keras. Meski demikian, beban kasus corona di Beijing masih lebih kecil ketimbang Shanghai.

HEALTH-CORONAVIRUS/CHINA
HEALTH-CORONAVIRUS/CHINA (ANTARA FOTO/REUTERS/China Daily /RWA/dj)

Adapun di Shanghai, lockdown secara ketat masih diberlakukan secara luas. Tiap akhir pekan, pihak berwenang menutup pintu masuk blok perumahan dengan kawat setinggi dua meter.

Sedangkan polisi dengan pakaian hazmat berpatrolo untuk meminta pejalan kaki segera pulang. "Setiap kompleks, gerbang, dan pintu, harus dijaga dengan ketat," kata Wakil Kepala Distrik Yangpu, Shanghai yakni Qi Keping.

Adapun Pemerintah Shanghai melaporkan 51 kematian pasien Covid-19 pada 24 April. Total tambahan ini membuat jumlah angka kematian menjadi 138 orang. Sedangkan kasus tanpa gejala turun menjadi 16.938 pada Senin, dari sebelumnya 19.657 sehari sebelumnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...