Lindungi Diri dari KBGO dengan Menjaga Privasi

Image title
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Riset dan Publikasi
29 April 2022, 15:41
Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dialami sebagian masyarakat. Perlindungan privasi online dapat menjadi upaya untuk mencegah terjadinya kasus semacam ini.
cloudlynx/pixabay

Kekerasan berbasis gender tak hanya terjadi di dunia nyata tetapi juga di dunia maya. Kekerasan semacam ini dikenal sebagai Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). Hal ini muncul seiring dengan meningkatnya akses masyarakat terhadap internet dan media sosial. 

Pada tahun 2021, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dalam laporan tahunannya tercatat menerima 1.721 aduan kasus KBGO. Angka tersebut meningkat 83 persen dari tahun sebelumnya, yang mana tercatat ada 940  aduan kasus KBGO. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga pada Minggu (20/2/2022) mengatakan, KBGO bisa terjadi pada siapa saja, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Modus dan tipe KBGO beragam. Salah satu contohnya adalah cyber grooming (pendekatan untuk memperdaya). Kasus ini di antaranya dapat berupa tindakan penipuan asmara (romance scams)

Merujuk situs Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat, romance scams terjadi ketika seorang penipu menggunakan identitas online palsu untuk mendapatkan kasih sayang dan kepercayaan korban. Penipu kemudian menggunakan ilusi hubungan romantis untuk memanipulasi korban.

Pelaku kejahatan ini biasanya hadir di situs kencan dan media sosial. Pelaku akan tampak tulus, peduli dan dapat dipercaya. Para scammer ini berusaha membuat dirinya disayangi oleh korban secepat mungkin. Mereka terkadang mengajak korban bertemu langsung, bahkan mengusulkan rencana pernikahan.

Namun, rencana-rencana itu tidak akan pernah terwujud. Pasalnya, tujuan akhir para pelaku adalah meminta uang korban.

Bentuk-bentuk KBGO lain misalnya pelecehan secara online, peretasan, penyebaran konten ilegal, pelanggaran privasi, ancaman distribusi foto atau video pribadi, pencemaran nama baik dan sebagainya. 

KBGO biasanya dilakukan oleh orang yang tak dikenal. Namun, orang yang dekat dengan korban sekalipun juga dapat berpotensi menjadi pelaku KBGO. 

Bintang memaparkan, sama seperti kekerasan di luar ranah daring, KBGO juga menimbulkan dampak negatif. “Korban ataupun penyintas akan mengalami dampak yang berbeda satu dengan lainnya, seperti kerugian psikologis, keterasingan sosial, kerugian ekonomi, hingga keterbatasan dalam berpartisipasi dalam ruang online maupun offline,” tutur dia. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...