Wawancara adalah Salah Satu Upaya Mencari Informasi, Ini Penjelasannya
Wawancara adalah aktivitas tanya jawab antara dua orang atau lebih yang tujuannya untuk menggali informasi dari narasumber. Sejauh ini banyak yang beranggapan bahwa wawancara merupakan aktivitas yang hanya bisa dilakukan oleh jurnalis.
Nyatanya, wawancara memiliki cakupan yang lebih luas. Siapa saja bisa melakukan aktivitas ini termasuk Anda. Lantas, apa sebenarnya wawancara itu? Dan bagaiamana cara melakukan wawancara yang baik dan benar? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Wawancara
Penjelasan tentang definisi wawancara sudah diterangkan di berbagai sumber. Menurut penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatkan tentang suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau televisi.
Dalam buku “Teori Wawancara Psikodiagnostik” disebutkan bahwa, wawancara adalah satau satu dari teknik pengumpukan informasi atau data. Sementara itu, pada Jurnal Ilmu Budaya 11(2), wawancara adalah salah satu kaidah pengumpulan data yang umumnya digunakan dalam penelitian sosial.
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan fakta, kepercayaan, perasaan, keinginan, dan lain sebagainya. Menurut keterangan di buku “Teori Wawancara Psikodiagnostik”, wawancara berbeda dengan percakapan biasa. Hal-hal yang membedakan antara wawancara dengan percakapan biasa, antara lain:
- Pewawancara dan responden umumnya belum saling mengenal.
- Responden selalu menjawab pertanyaan yang diajukan.
- Pewawancara akan selalu bertanya kepada responden atau narasumber.
- Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada sebuah jawaban, namun harus bersifat netral.
- Pernyataan yang ditanyakan telah sesuai dengan panduan yang dibuat sebelumnya.
Tujuan Wawancara
Secara umum, tujuan dari wawancara yaitu untuk mendapatkan informasi tertentu. Maka dari itu, wawancara dimulai dengan rasa ingin tahu. Meskipun demikian, ada juga wawancara yang tujuannya untuk mengungkapkan masalah yang sifatnya rumit dan mendalam.
Berdasarkan keterangan di buku “Teori Wawancara Psikodiagnostik”, berikut ini beberapa tujuan wawancara yang perlu diketahui.
1. Fact Finding Interviews
Tujuan pertama dari wawancara yaitu untuk mendapatkan informasi maupun data dari topik tertentu. Misalnya, wawancara kerja maka tujuannya yaitu untuk mengetahui latar belakang dari pelamar tersebut.
2. Fact Giving Interviews
Maksud dari tujuan ini yaitu wawancara dilakukan saat pewawancara memberikan keterangn atau penjelasan kepada narasumber. Contohnya, seorang supervisor memberikan instruksi atau data yang bisa meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
3. Manipulative Interviews
Tujuan wawancara ini yaitu mengarahkan atau membuat subjek melakukan hal yang diinginkan. Wawancara pada settings klinis banyak digunakan untuk mengubah atau mengarahkan perilaku subjek ke tindakan yang lebih adaptif.
4. Treatment Interviews
Wawancara juga bisa bertujuan untuk memberikan dukungan, konseling, atau menambahkan pengetahuan baru kepada subjek.
5. Demonstrative Interviews
Tujuan wawancara yang terakhir yaitu untuk mengilustrasikan atau mendemonstrasikan teknik maupun hal penting kepada subjek. Demonstrative interviews ini bisa digunakan dalam model pembelajaran atau tujuan penelitian.
Cara Melakukan Wawancara yang Benar
Teknik dalam melakukan wawancara sebenarnya sangat banyak. Teknik wawancara bisa dipilih berdasarkan kesepatakan kedua belah pihak. Salah satu teknik wawancara yang sering digunakan yaitu qualitative interviews.
Mengutip dari Jurnal Ilmu Budaya 11(2), berikut ini cara melakukan wawancara menggunakan qualitative interviews.
1. Menentukan Tujuan
Sebelumnya melakukan wawancara, alangkah baiknya membuat tujuan terlebih dahulu. Hal ini diperlukan untuk mempermudah Anda dalam menggali informasi yang dibutuhkan.
2. Menentukan Subjek Kajian
Subjek kajian juga harus ditentukan sebelum wawancara. Sebaiknya, jumlah kajian jangan terlalu banyak. Pasalnya, jumlah kajian tersebut akan menentukan waktu wawancara. Semakin banyak yang kaji, maka semakin banyak informasi yang perlu dikumpulkan. Dengan demikian, waktu wawancara juga bisa semakin lama.
3. Menjalin Hubungan Baik dengan Narasumber
Wawancara akan terasa berkesan tergantung dari sejauh mana hubungan baik antara pewawancara dan narasumber terjalin. Cara menjalin hubungan baik bisa diawali dengan mempelajari latar belakang narasumber sebelum proses wawancara dilakukan.
4. Memperoleh Informasi atau Data yang Lengkap
Untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap, maka pewawancara harus membuat pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan informasi dan data. Pertanyaan tersebut harus dikemukakan dengan jelas dan mudah dipahami oleh narasumber.
5. Perhatikan Teknik Merekam Informasi
Jawaban yang diberikan oleh narasumber harus direkam dengan tepat. Pewawancara yang harus mencatat seluruh informasi yang diberikan. Tak hanya itu, pewawancara juga harus menghindari pertanyaan yang mengarah pada jawaban bias. Dengan demikian, informasi dan data yang didapat jelas dan lengkap.
Itulah penjelasan seputar wawancara. Dari keterangan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa wawancara adalah proses tanya jawab untuk mendapatkan informasi atau data. Wawancara ini ternyata memiliki tujuan dan tata caranya tersendiri agar informasi yang didapat lengkap.