Menhub Ungkap Jokowi Rapat Lebih dari 10 Kali Sebelum Kerek Harga BBM
Pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai sektor transportasi tidak terguncang akibat kenaikan harga BBM.
Ini karena sosialisasi sebelum kenaikan harga bahan bakar terus dilakukan kepada sektor tersebut. Bahkan, Presiden Joko Widodo juga menggelar rapat terbatas hingga lebih dari sepuluh kali untuk membahas soal bahan bakar.
Ia juga mengakui ada masalah selama beberapa hari usai kenaikan harga BBM. Meski demikian, kondisi tersebut sudah dapat diatasi. "Bahwa satu-dua hari ada masalah, iya. Tapi kita akan jalani ini," ujar dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/9).
Di sisi lain, Jokowi meminta pemerintah daerah memberikan subsidi kepada sektor transportasi. Hal ini menunjukkan pemerintah saling bersinergi untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM.
Sebelumnya, Jokowi meminta pemerintah daerah untuk membiayai transportasi produk pangan untuk menenekan inflasi. Pemerintah daerah diminta memangkas 2% Dana Transfer Umum (DTU) untuk menutup biaya pengiriman bahan pangan dari sentra produksi ke berbagai wilayah.
"Saya tidak mau diam. Kita harus intervensi (inflasi). Daerah harus bergerak," kata Jokowi pada Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Rabu (7/9).
Kepala Negara pun menceritakan pengalamannya saat menjadi pemimpin daerah. Mantan Wali Kota Solo itu mensubsidi biaya transportasi bawang merah saat terjadi kenaikan harga pengiriman.
Untuk itu, ia meminta pemda di sentra produksi pangan untuk membiayai ongkos pengiriman. "Mana yang banyak telur? Bogor, Blitar, tutup biaya transportasi," katanya.
Dengan upaya tersebut, Presiden meyakini inflasi terjaga dengan baik. Adapun, Jokowi memperkirakan inflasi tahun ini akan bertambah 1,8% karena kenaikan harga BBM.