Sinopsis Film G30S PKI, Cerita tentang Kekejian PKI dan Upaya Kudeta

Ghina Aulia
30 September 2022, 13:34
Film G30S PKI
IMDB
Ilustrasi, poster Film G39S PKI.

Tentu saja Pandjaitan hanya mengiyakan, mengingat perintah tersebut turun dari Presiden Soekarno. Meski begitu, ia juga meminta waktu untuk berdoa sebelum berangkat.

Karena terlalu lama, pasukan di bawah Letkol Untung itu menembak Pandjaitan dan memasukannya ke dalam truk. Secara menyedihkan, eksekusi tembak ini dilihat oleh sang istri dan anak perempuannya yang bernama Catherine.

Setelah itu, pasukan kembali beraksi menyambangi kediaman jenderal-jenderal lain untuk melakukan hal yang serupa. Dengan kedok perintah menghadap Presiden, mereka justru menembak mati sasaran.

Berbeda halnya dengan Jenderal Nasution yang juga menjadi sasaran. Dirinya berhasil lolos dengan melarikan diri. Namun, justru anak perempuan dan bawahannya yang tertembak, yakni Ade Irma Suryani dan Kapten Pierre Tendean.

Korban yang berhasil terbunuh dan disekap langsung dibawa ke Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Kejamnya lagi, mereka ditumpuk di dalam sumur, ditembak berkali-kali, diuruk dengan pasir dan ditanami pohon pisang.

Demikian penjelasan singkat mengnai sinopsis film G30S PKI yang wajib Anda tonton untuk mengetahui sejarah bangsa Indonesia dan mengenang Pahlawan Revolusi yang gugur saat tragedi tersebut.

Kesaksian Eks Cakrabirawa

Setelah peristiwa tersebut berlalu berpuluh-puluh tahun, salah satu mantan Batalyon Cakrabirawa, Isha Bahar (87) memberikan kesaksiannya mengenai sebelum operasi yang dilakukan. Kala itu, dirinya berpangkat Sersan Mayor di resimen Cakrabirawa.

Melansir dari Kompas.com, Purna Jenderal tersebut mengakui bahwa keterlibatan di tragedi G30S PKI cukup membuatnya kaget. Pasalnya, ia tidak pernah menyangka. Ishak Bahar mengatakan bahwa Letkol Untung memintanya untuk ikut pergi. Padahal kala itu, dirinya ada tugas untuk mengawal Presiden Soekarno.

Tidak tahu kemana tujuannya, Serma Ishak dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) dan menemui Soeharto yang sedang merawat anaknya. Meski begitu, dirinya memilih tidak ikut masuk ke ruangan.

Sepanjang perjalanan, Serma Ishak ternyata menguping dan mendapatkan informasi bahwa Letkol Untung dan Abdul Latief yang mendapatkan izin dari Soeharto untuk melaksanakan suatu misi. Secara gamblang, ia mengatakan “Baik Pak Untung dan Pak Latief itu pamitan dengan Soeharto mau nyulik jenderal.”

Sayangnya, saat itu ia juga tidak mengetahui dan sadar akan hal yang terjadi setelahnya. Dirinya bertugas untuk berjaga di Lubang Buaya, tepatnya di rumah pondok.

Dalam kesaksiannya, ia sangat kaget saat mengetahui bahwa anggota resimen Cakrabirawa yang lain dibagi secara berkelompok untuk menculik jenderal. Hal tersebut lantaran Serma Ishak hanya diperintah berjaga di Lubang Buaya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Menyaksikan pembantaian secara langsung, Serma Ishak sangat panik melihat para jenderal ditumpuk ke dalam sumur tua yang diuruk pasir lalu ditanam pohon pisang. Menurutnya juga, peristiwa tersebut berlangsung cepat.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...