Seputar G30S, Peristiwa Pembunuhan Para Jenderal 21 Tahun Lalu

Pingit Aria
30 September 2019, 15:43
Potongan adegan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
Youtube
Potongan adegan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.

Telah 21 Tahun peristiwa G 30 September diperingati, sejak masa revolusi hingga reformasi. Peristiwa ini terjadi pada 30 September hingga 1 Oktober 1965 di Jakarta dan Yogyakarta. Sebanyak enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang dianggap dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Berikut adalah kronologi peristiwa G30S beserta sejarah dan kisah singkat pasca kejadian tersebut:

1. Sejarah Singkat G30S

G30S merupakan gerakan kudeta yang dituding dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) di bawah pimpinan DN Aidit. Gerakan ini bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, Letkol Untung yang merupakan anggota Cakrabirawa (pasukan pengawal Presiden) memimpin pasukan yang dianggap loyal pada PKI.

(Baca: Gerakan Mahasiswa, dari Boedi Oetomo, Reformasi, hingga Bela KPK)

Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya. Jenazah mereka ditemukan selang beberapa hari kemudian.

2. Pejabat yang Menjadi Korban

Keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban dalam peristiwa ini adalah:

- Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
- Mayor Jendral Raden Soeprapto
- Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jendral Siswondo Parman
- Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo

Sementara itu, Panglima TNI AH Nasution yang menjadi target utama berhasil meloloskan diri. Meski, putrinya Ade Irma Nasution tewas tertembak dan ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean diculik dan ditembak di Lubang Buaya.

Keenam jenderal di atas beserta Lettu Pierre Tendean kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Sejak berlakunya UU Nomor 20 tahun 2009, gelar ini juga diakui sebagai Pahlawan Nasional.

(Baca: Populer di Twitter, Kenali Sejarah Pramuka di Dunia dan Indonesia)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...