Potret Terbaru Proyek Pembangunan IKN, Seperti Apa Penampakannya?

Andi M. Arief
18 Januari 2023, 06:00
Proyek IKN di Kalimantan Timur. Foto: Andi M. Arief
Andi M. Arief
Proyek Bendungan Sepaku Semoi sebagai penunjang pasokan air IKN di Kalimantan Timur. Foto: Andi M. Arief.

Tak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan akses tol menuju Kecamatan Mentawir dari Simpang Tempadung. Jalan tol dengan waktu tersingkat tersebut lalu dirancang melintasi Sungai Sepaku dengan teknologi immerse tunnel atau terowongan bawah air.

Danis memproyeksikan akses tol tersebut bisia memangkas waktu tempuh dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman ke IKN Nusantara menjadi sekitar 30 menit. Akan tetapi, ruas bebas hambatan tersebut baru akan rampung setelah 2024.

Saat ini pemerintah sedang melakukan feasibility studies untuk menentukan panjang immerse tunnel tersebut. P terowongan tersebut diprediksi antara 1 Km hingga 1,5 Km.

"Sebetulnya lebih mudah menggunakan jembatan, tapi tidak terlalu bagus secara lingkungan. Konsepnya kita menjaga lingkungan. Di tempat tersebut ada habitat bekantan, monyet, dan ikan duyung," ujar Danis di Balikpapan, Sabtu (14/1).

Investor Swasta Masuk

Danis mengatakan saat ini pengembangan lahan dilakukan di kawasan 1A Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP IKN Nusantara. Luas lahan yang digarap mencapai 700 hektar.

"Kalau yang 1A itu investasi jangka pendek, misalnya rumah ASN yang bekerja sama dengan konstruksi," kata Danis

Sebagai informasi, total ASN yang akan dimutasi hingga 2024 mencapai sekitar 17.000 orang, sedangkan APBN baru mampu membangun hunian untuk 7.755 ASN. Artinya, masih ada sekitar 10.000 ASN yang harus mendapatkan tempat tinggal.

Danis mengatakan ukuran terkecil dalam unit rusun yang akan didapatkan ASN tersebut adalah 98 meter persegi. Selain itu, tinggi per rusun akan dibatasi maksimal 12 lantai. Tingkat eselon seorang ASN akan menentukan luas unit rusun yang akan didapatkannya.

Sebanyak 47 menara rusun tersebut baru dapat menampung 7.755 personil ASN dan memakan anggaran negara hingga Rp 9,4 triliun. Artinya, rata-rata harga satu unit rusun tersebut mencapai Rp 1,21 miliar.

Rencana pembangunan menara ASN tersebut telah disampaikan kepada Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Namun, Danis belum menjelaskan apakah rencana tersebut telah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani atau belum.

Peta Jawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara. Foto: Andi M. Arief.
Peta Jawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara. Foto: Andi M. Arief. (Andi M. Arief)

Sedangkan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengombinasikan sumber pendanaan perumahan ASN antara anggaran negara dengan investasi swasta. PUPR telah merencanakan pembangunan 102 menara rusun lainnya dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Seperti diketahui, saat ini telah ada tiga investor yang telah disetujui investasinya oleh pemerintah, yaitu PT Summarecon, Korea Land & Housing Corporation, dan CCFG-RBN. Ketiga investor tersebut akan membangun rusun tempat tinggal ASN di area 1A dalam KIPP IKN Nusantara.

Sebagai informasi, CCFG-RBN mendapatkan alokasi pembangunan rusun terbanyak atau 60 menara, sedangkan alokasi terkecil dimiliki Summarecon yakni 6 menara. Sementara itu Korea Land & Housing Corporation berencana membangun 23 menara rusun dengan kapasitas 1.104 unit.

Dalam paparan Danis, pemerintah masih mencari mitra untuk membangun delapan menara rusun di bagian utara ara 1A KIPP dan lima menara di bagian barat.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Jokowi akan mengajak sebagian investor untuk mengelilingi IKN Nusantara pada kuartal III-2023. Hal tersebut disampaikan saat melakukan Rapat Kerja bersama Komisi V DPR pada 28 November 2022.

Basuki menyampaikan langkah tersebut dilakukan lantaran minat investor naik pasca market sounding per 18 Oktober 2022. Menurutnya, mayoritas investor yang dimaksud berasal dari dalam negeri.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...