Wapres Temukan Polarisasi Jelang 2024, Tempat Ibadah Dipakai Kampanye
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan polarisasi merupakan dampak wajar terjadinya Pemilu. Tito juga menyiapkan dua strategi untuk meredam polarisasi yang akan terjadi pada tahun depan.
Pertama, mempersingkat masa kampanye Pemilu 2024 menjadi 75 hari. Artinya, masa kampanye Pemilu tahun depan lebih singkat hampir 72 persen dari kampanye Pemilu 2019 sekitar 266 hari.
Pertimbangannya, Tito menilai masa kampanye adalah waktu paling rawan terjadinya polarisasi. "Jadi, kurang lebih masa kampanye dua bulan ini akan mengurangi potensi keterbelahan," kata Tito.
Kedua, mengumumkan nilai-nilai kebangsaan yang asli Indonesia. Nilai yang dimaksud Tito adalah pluralisme, kebhinnekaan, dan persatuan bangsa.
Menurutnya, hal tersebut harus didengungkan pada masa kampanye berlangsung oleh semua pihak. Tito menilai nilai-nilai tersebut harus disosialisasikan dalam setiap kegiatan, seperti kesenian, olah raga, hingga akademik.
"Selain itu di platform yang lebih rawan lagi, yaitu platform media sosial. Ini harus digaungkan terus menerus oleh berbagai pihak yang peduli kepada bangsa ini," kata Tito.