Top News: Rapat Darurat Presiden AS, Saratoga Rugi Rp 4,4 Triliun
Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah di ambang krisis fiskal setelah utang mereka mencapai batas yang diizinkan parlemen. Jumlah utangnya kini setara Rp463.000 triliun.
Untuk mencegah terjadinya krisis fiskal, Presiden Joe Biden berupaya melobi agar parlemen mau menaikkan plafon utang. Akan tetapi partai penguasa parlemen AS, Partai Republik yang menjadi oposisi, menolak usulan tersebut. Para anggota dewan justru ingin Biden memangkas anggaran secara signifikan, jika ingin menaikkan plafon utang.
Berita mengenai ancaman krisis fiskal di AS menjadi artikel terpopuler atau top news Katadata.co.id pada Selasa (2/5). Selain itu, simak juga artikel menarik lainnya seperti isu anak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, yang dituding terlibat bisnis ilegal di lembaga pemasyarakatan.
Berikut Top News Katadata.co.id:
1. AS Bakal Kehabisan Uang pada 1 Juni, Joe Biden Gelar Rapat Darurat
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memanggil empat pemimpin kongres teratas ke Gedung Putih untuk mencoba mencegah krisis fiskal. Departemen Keuangan AS bahwa akan ada kekurangan uang tunai untuk membayar semua tagihan pemerintah pada awal Juni tanpa kenaikan batas utang.
Seorang sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan bahwa Biden menelepon Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy di Yerusalem, serta pemimpin Demokrat di DPR Hakeem Jeffries, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schummer, dan pemimpin Republik Mitch McConnell.
“Keempat pemimpin kongres tersebut diundang ke pertemuan pada 9 Mei untuk membicarakan terkait plafon utang dan belanja federal,“ kata sumber tersebut seperti dikutip Reuters, Selasa (2/5).
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan bahwa pemerintah AS akan kehabisan uang tunai pada awal Juni, paling cepat 1 Juni 2023. Sebelumnya Depkeu AS memperkirakan bahwa pemerintah akan kekurangan uang tunai sekitar tanggal 5 Juni.
2. Menteri Yasonna Bantah Isu Anaknya Terlibat Bisnis Ilegal di Lapas
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly, membantah keterlibatan anaknya dalam bisnis ilegal di lembaga pemasyarakatan atau lapas.
Yasonna juga membantah anaknya yang bernama Yamitema Laoly terlibat dalam Yayasan Jeera yang menjalankan bisnis di lapas.
"Bohong besar itu, nanti ada keterangan dari Kepala Lapasnya. Dia, anak saya, enggak ikut bisnis di dalam lapas," kata Yasonna di Istana Kepresidenan, Selasa (2/5).
Yasonna menyatakan tudingan kepada anaknya terkait urusan politik. "Biasa lah, politik," kata dia.
Kabar keterlibatan anak Yasonna heboh di media sosial setelah artis Tio Pakusadewa menceritakan pengalamannya di penjara dalam wawancara di Youtube Uya Kuya. Tio menyebut ada mantan napi yang menggaet anak menteri untuk berbisnis di lapas. Tio tak menyebut nama menteri dan anaknya.
