SMRC: 33% Pemilih Ingin Capres yang Ubah Kebijakan Jokowi
Kemudian, SMRC menanyakan pada responden capres mana yang dinilai akan mengubah program Jokowi saat ini. Anies mendapat suara tertinggi dengan 47 persen, lalu Prabowo di posisi kedua dengan 39 persen, dan Ganjar 22 persen.
“Mereka yang mempersepsikan bahwa capres itu akan mengubah kebijakan dari Jokowi paling banyak dialakmatkan pada Anies Baswedan,” kata Deni.
Dalam temuannya, Deni menyoroti posisi Prabowo yang mendapatkan hasil di tengah, namun, kata Deni, cenderung dengan perolehan yang didapatkan Anies.
“Ternyata, sebagian menilai Prabowo yang akan mengubah. Posisinya (presentase) juga tidak telalu dekat dengan Ganjar, beda selisihnya jauh. Lebih dekat dengan Anies,” katanya.
Adapun survei tersebut melibatkan 925 responden dengan menggunakan metode random digit dialing (RDD). Responden diwawancarai melalui telepon oleh pewawancara yang telah dilatih. Margin of error dalam kisaran +/-3,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.