Top News: GoToko Tutup, Grab Kena Denda Miliaran Rupiah di Filipina

Aryo Widhy Wicaksono
17 Mei 2023, 05:50
Foto Ilustrasi GoToko
Istimewa
Foto Ilustrasi GoToko

Perusahaan rintisan atau startup sempat menjadi primadona ketika tren perkembangan digital sedang merekah. Namun, ketika strategi niaga berubah, banyak perusahaan besar pun merelakan startup mereka, yang tak kunjung menghasilkan laba.

Salah satunya adalah GoToko, startup hasil patungan dua perusahaan raksasa PT GoTo Gojek Tokopedia dan PT Unilever. GoToko mengeluarkan pengumuman kepada pengguna, bahwa aplikasi tersebut akan berhenti beroperasi pada 15 Mei 2023.

Berita mengenai penutupan GoToko menjadi salah satu artikel terpopuler atau top news Katadata.co.id pada Selasa (16/5). Selain ini, simak juga artikel mengenai klarifikasi Bank Syariah Indonesia mengenai dugaan data mereka bocor di dark web, serta Grab yang kena denda Rp 2,4 miliar di Filipina.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Bisnis Warung GoTo Gojek dan Unilever GoToko Tutup

Perusahaan patungan GoTo Gojek Tokopedia dan Unilever, GoToko menutup layanan sejak kemarin (15/5). Langkah ini menambah daftar startup tutup di Indonesia.

Berdasarkan tangkapan layar atau screenshot pengguna di Facebook, terdapat notifikasi bahwa GoToko berhenti beroperasi per 15 Mei. “Sebuah kebanggaan bagi kami telah menjadi sahabat terbaik warung saat ini,” kata GoToko dalam pengumuman tersebut, Senin (15/5). “Dengan berat hati kami informasikan bahwa GoToko akan berhenti beroperasi per 15 Mei.”

Katadata.co.id mengonfirmasi hal tersebut kepada GoTo Gojek Tokopedia dan Unilever terkait alasan penutupan. Namun belum ada tanggapan.

Saat menghubungi customer service GoToko hari ini Pukul 09.27 WIB, tetapi tidak beroperasi. Padahal jam operasional yakni Senin hingga Sabtu Pukul 08.00 - 20.00 WIB. “Mohon maaf, saat ini Customer Service kami sedang tidak beroperasi,” kata tim CS GoToko melalui WhatsApp.

GoToko berdiri pada Agustus 2020. Layanan ini bergerak di bidang busines to business atau B2B e-commerce end to end.

Layanan yang disediakan pasokan produk dari berbagai produsen barang kemasan mulai dari kategori produk makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga, perlengkapan mandi, kecantikan dan kesehatan hingga kebutuhan bayi.

2. Data Milik BSI Bocor di Dark Web, Ini Respons Manajemen

Kelompok peretas Rusia, LockBit menyebar data yang dicuri dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) ke situs gelap atau dark web. Hal ini seiring dengan telah berakhirnya masa negosiasi pada Selasa pagi (16/5).

Seperti dituliskan perusahaan keamanan teknologi yang berbasis di Singapura, Fusion Intelligence Center @ DarkTracer, melalui cuitan di akun Twitternya mengunggah tangkapan layar berisi sejumlah data BSI yang berhasil dibobol.

Sejumlah data yang bocor itu antara lain mengenai data operasional, pendanaan dan transaksi hingga database BSI yang diretas sejak 8 Mei hingga 15 Mei 2023.

Lockbit, dalam seruannya di situs gelap tersebut meminta agar masyarakat menghentikan penggunaan layanan BSI, termasuk mengajak teman hingga keluarga dekat.

3. Nasib Startup Indonesia Disuntik Jeff Bezos: Dikabarkan Tutup dan Rugi

Perusahaan milik Jeff Bezos menyuntik modal dua startup warung digital yakni Ula dan Lummo pada akhir 2021 dan awal 2022. Lummo kini dikabarkan menutup aplikasi Bukukas, sedangkan Ula disebut-sebut mencatatkan kerugian.

Berdasarkan laporan keuangan yang diajukan oleh perusahaan induk yang terdaftar di Singapura kepada Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA), kerugian startup Ula melonjak 4,3 kali lipat secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2021.

“Perusahaan membukukan rugi bersih $ 1,943 miliar tahun ini,” menurut laporan keuangan dikutip dari DealStreetAsia, Senin (15/5). Utamanya disebabkan oleh kenaikan beban pokok penjualan dan beban yang lebih tinggi sepanjang tahun.

Sementara itu, startup Lummo dikabarkan tutup aplikasi Bukukas pada akhir bulan ini (26/5). Perusahaan rintisan ini juga disebut-sebut sedang mengkaji merger dengan Mobile Premier League atau MPL.

4. Lo Kheng Hong Harap Merger BMTR dan MNCN Terjadi

Penggabungan usaha atau merger antara PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) diharapkan bisa terlaksana segera. Harapan itu juga datang dari Lo Kheng Hong.

Lo Kheng Hong tercatat merupakan salah satu pemegang saham terbesar dari BMTR. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia per 27 April 2023, investor kawakan tersebut memiliki 1,06 miliar saham BMTR alias setara 6,44%.

Jika merger dua perusahaan yang sama-sama dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo terjadi, menurut Lo Kheng Hong hal itu bisa meningkatkan harga saham dari emiten hasil merger tersebut.

“Semoga jadi. Itu pun juga yang saya nantikan,” katanya dalam Investalk KSPM FEB UI 2023 “Navigating Your Future Wealth: Essential Roadmap for Young Investor” dikutip Selasa (16/5). Lo Kheng Hong yang sering dijuluki Warren Buffet asal Indonesia menyebutkan harga saham BMTR saat ini berada di kisaran Rp 290, sedangkan nilai buku per saham disebut di atas Rp 900 per lembarnya. Ia pun berharap harga sahamnya bisa sesuai dengan harga buku per sahamnya.

5. Tunda Kembalikan Dana Konsumen, Grab Didenda Rp 2,4 Miliar di Filipina

Grab didenda 9 juta peso atau sekitar Rp 2,37 miliar oleh Komisi Persaingan Filipina (PCC). Sanksi ini karena perusahaan menunda pengembalian uang kepada pelanggan selama tiga tahun.

“Ini karena kegagalannya mengembalikan uang pelanggan secara penuh lebih dari tiga tahun setelah PCC pertama kali memerintahkan penggantian,” kata pengawas kompetisi dalam pernyataan dikutip dari BusinessWorld, Senin (15/5).

Maka total, PCC telah mengenakan denda 63,7 juta peso kepada Grab sejak decacorn yang berbasis di Singapura ini mengakuisisi operasional Uber pada 2018.

Grab sebelumnya didenda 6 juta peso, karena PCC mengeluarkan tiga perintah kepada perusahaan untuk mengembalikan total 25,45 juta peso kepada pelanggan. Perintah dikeluarkan setelah perusahaan gagal memenuhi komitmen pemantauan harga.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...