Antisipasi Pandemi di Masa Depan, BRIN Fokus Lakukan Riset Genomik
Peleburan Eijkman ke Dalam BRIN
PRBM Eijkman, yang sebelumnya bernama Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, resmi dilebur ke dalam BRIN pada awal Januari 2022.
Menurut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, peleburan ini membuat Lembaga Eijkman dilembagakan menjadi unit kerja resmi (PRBM Eijkman). Para periset di pusat riset ini pun dapat diangkat menjadi peneliti penuh.
Setelah peleburan tersebut, BRIN mengambil alih dan memindahkan aset LBM Eijkman. Badan ini juga mengembalikan aset tanah dan bangunan di kawasan RSCM, yang dulunya ditempati Eijkman, ke Kementerian Kesehatan.
Namun, Handoko mengatakan ada sejumlah masalah terkait tata kelola aset tersebut. Contohnya, aset dan hibah aset yang tidak tercatat, lalu penyimpanan aset di gudang pihak ketiga. Karena itu, BRIN melakukan perbaikan tata kelola dan menata ulang aset yang tersedia agar memenuhi kaidah tata kelola aset negara yang berlaku.
“Saat ini, sebagian besar aset eks-LBM Eijkman telah dioperasikan di Gedung Genomik Cibinong, bersama beragam alat canggih lainnya, termasuk Cryo-EM terbaru untuk melihat struktur protein, serta Laboratorium Pusat Sekuensing,” kata Handoko dalam keterangan tertulis pada Jumat (30/6), dikutip dari Antara.
Meski begitu, peleburan Eijkman ke dalam BRIN juga mengundang kritik. Salah satunya, berpotensi melemahkan kelembagaan Eijkman sendiri. Pasalnya, integrasi Eijkman dengan BRIN menghapus beberapa SDM pendukung dalam sebuah tim yang telah menciptakan kultur riset yang memadai.