Israel Serbu RS Terbesar di Gaza, Petugas Medis Terbunuh

Ameidyo Daud Nasution
15 November 2023, 16:33
israel, gaza, rumah sakit
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Poster aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10).

Israel menyerbu rumah sakit terbesar di Jalur Gaza yakni Al Shifa. Mereka beralasan penyerbuan dilakukan karena diduga markas Hamas berada di bawah rumah sakit tersebut.

Meski demikian, hal tersebut dibantah oleh dokter Ahmed El Mokhallalati yang betugas di rumah sakit tersebut. El Mokhallalati mengatakan penembakan terjadi di dalam dan rumah sakit.

"Benar-benar mengerikan, anda bisa merasakan lokasinya sangat dekat dengan rumah sakit," katanya dikutip dari Reuters, Selasa (15/11).

Saking berbahayanya, petugas kesehatan dilarang mendekat ke jendela. Tak hanya itu, serangan ini membahayakan ribuan orang saat ini tengah dirawat di rumah sakit tersebut.

"Kami hanya beberapa menit lagi menuju kematian," kata Direktur RS al-Shifa Muhammad Abu Salmiya dikutip dari Al Jazeera.

Abu Salmiya mengatakan semua orang yang bergerak di dalam kompleks rumah sakit akan diserang penembak jitu Israel. Ia memberitahu ada kru medis yang terbunuh saat mencoba menuju inkubator bayi.

"Kami kehilangan seorang bayi di inkubator, kami juga kehilangan seorang pemuda di unit perawatan intensif," katanya.

Wakil Menteri Kesehatan Gaza, Youssef Abu al-Reesh mengatakan semua generator dan sumber listrik di rumah sakit tersebut telah mati. Sementara, RS al Shifa masih harus mewawat bayi yang baru lahir.

“Kami memiliki 39 bayi baru lahir di inkubator, bayi-bayi itu berjuang melawan kematian,” kata dia.

Amerika Serikat juga menyoroti serangan Israel tersebut. Mereka meminta Israel tak melakukan serangan ke rumah sakit, di mana banyak orang yang sedang mendapatkan perawatan medis.

"Kami tidak mendukung penyerangan ke rumah sakit, dan kami tidak ingin melihat baku tembak di ruamh sakit," demikian pernyataan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih seperti dikutip dari BBC.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...