Cerita Erry Riyana saat Bertemu Jokowi Membahas Pencalonan Gibran

Muhamad Fajar Riyandanu
25 November 2023, 13:09
Gibran, Gibran Rakabuming Raka
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/nz
Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka menyapa pendukungnya saat safari politik di Gondangwinangun, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2023).

Ramainya isi soal dinasti politik menyusul ditunjuknya Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden dibahas mendalam oleh Presiden Joko Widodo dengan Erry Riyana Hardjapamakas di Istana Negara. Pertemuan dengan Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut, dilakukan sebelum Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan jalan Gibran menjadi Cawapres.

Erry menceritakan pertemuan tersebut dalam wawancara dengan Wahyu Muryadi atau Om Why, dalam segmen 'Pergulatan Politik' (Gultik) yang ditayangkan di kanal YouTube Katadata. Ia menjelaskan, undangan pihak Istana itu sejatinya ditujukan untuk esais sekaligus Pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad (GM).

Ini menyusul adanya pesan berantai WhatsApp yang ditulis oleh GM, mengenai proses Gibran sebagai bakal Cawapres Prabowo saat itu.

Erry mengatakan, bahwa dirinya diceritakan oleh Abdee Spank, bahwa Presiden sempat membaca pesan berantai yang merupakan benih-benih Maklumat Djuanda, yang beranggotakan sejumlah kalangan yang berisikan akademisi, budayawan hingga relawan Jokowi.

Mereka membacakan Maklumat Juanda pada Senin 16 Oktober malam, usai MK mengesahkan kualifikasi capres dan cawapres boleh berusia di bawah 40 tahun, atau pernah menjadi kepala daerah pada siang harinya. Keputusan tersebut menjadi dasar Gibran menjadi peserta Pilpres 2024. 

Petisi itu menegaskan jika Reformasi kembali ke titik nol, ditandai dengan merosotnya demokrasi dan diperburuk oleh fenomena politik dinasti.

"Sebelum Abdee menghubungi saya, ia mengatakan, bahwa Goenawan Mohamad tidak bisa hadir. Lalu, beliau menunjuk saya," kata Erry Riyana. 

Erry bercerita, pertemuan di Istana Merdeka Jakarta pada Ahad malam itu hanya dihadiri oleh empat orang, termasuk Jokowi, Abdee dan Menteri Sekretariat Negara Pratikno.

Pertemuan berdurasi sekitar 45 menit itu, lebih banyak membahas isu stabilitas politik dalam negeri dan perekonomian bangsa, serta membahas soal langkah Gibran untuk maju sebagai cawapres Prabowo.

Erry menceritakan, menurut penjelasan Jokowi, gagasan Gibran untuk ikut Pilpres 2024 merupakan dorongan dari Prabowo. Jokowi sendiri sempat menolak ajakan tersebut sampai empat kali. 

"Sampai akhirnya diterima ketika hasil survei menunjukkan Pak Prabowo melesat. Akhirnya silakan saja, asal sesuai aturan. Itu ceritanya Pak Jokowi," ujar Erry. 

Di tengah pertemuan tersebut, Jokowi menanyakan usulan dan langkah apa yang harus dilakukan di tengah menguatnya isu dinasti politik di masyarakat.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...