Bagaimana Potensi Prabowo - Gibran Menangkan Pilpres Satu Putaran?
Sejumlah lembaga survei menunjukan elektabilitas Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan suara tertinggi pada Pilpres 2024. Tingkat elektabilitas pasangan tersebut berada di kisaran 43-46%.
Meski begitu, torehan tersebut memunculkan peluang pilpres untuk lanjut ke putaran dua karena tidak ada pasangan calon yang punya elektabilitas lebih dari 50% sekaligus berpotensi menggugurkan ambisi pasangan Prabowo-Gibran untuk menang satu putaran.
Hasil sigi Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang dirilis pada 27 Desember menunjukkan tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran ada di angka 43,7%. Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ada di posisi kedua dengan 26,1% dan pasangan Ganjar Prabowo-Mahfud MD di urutan ketiga dengan 19,4%.
Survei yang dilakukan pada 13-18 Desember 2023 itu juga menunjukan masih terdapat 6,4% pemilih yang mengaku rahasia dan belum menentukan pilihan dan 4,5% yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab.
Hasil survei Indikator juga menempatkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai kandidat capres cawapres dengan elektabilitas tertinggi dengan torehan suara 46,7%. Di susul oleh pasangan Ganjar-Mahfud di angka 25,4% dan Anies-Muhaimin yang ada di angka 21%. Survei yang dilaksanakan pada 23-24 Desember itu juga menunjukkan 7,8% pemilih mengaku tidak menjawab atau tidak tahu.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga mamaparkan kondisi serupa. Survei yang dilakukan pada 3-5 Desember 2023 itu menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran di posisi teratas dengan 45,6%. Posisi nomor dua diisi oleh pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23,8% dan pasangan Anies - Muhaimin yang tingkat keterpilihannya ada di angka 22,3%. Sementara masih ada 8,3% pemilih yang belum menujukkan pilihannya.
Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Nicky Fahrizal, memproyeksikan Pilpres 2024 akan berjalan dalam dua tahap. Pencoblosan pertama pada 14 Februari dan berlanjut ke putaran kedua pada 26 Juni 2024.
"Kami melihat kemungkinan besar pilpres akan berlangsung dua putaran, karena temuan sejumlah hasil survei saat ini menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran belum menyentuh angka 50%," kata Nicky saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Jumat (12/1).
Dia menganggap, ada dua hal utama yang memengaruhi persepsi masyarakat dalam mengisi pilihan survei. Yakni sentimen masyarakat usai debat capres dan strategi masing-masing partai pengusung capres cawapres.
"Seperti penampilan Prabowo saat debat capres ketiga yang dinilai terpancing emosi dan kurang memberikan penjelasan secara substansial, itu bisa menjadi sorotan publik," ujar Nicky.
Nicky menambahkan, strategi kampanye dari tiap-tiap partai pendukung juga berdampak pada tingkat elektabilitas kandidat capres cawapres. Selain pencoblosan pemilihan presiden, momen 14 Februari juga menjadi ajang pemilihan legislatif DPR, DPRD dan DPD.
Menurut Nicky, peran para calon legislatif (caleg) untuk mempromosikan pasangan capres cawapres yang mereka usung dalam kampanye di daerah pilihnya juga berimplikasi pada elektabilitas capres cawapres tersebut.
"Makin efektif kerja mereka di lapangan untuk mencari suara dan menyosialisasikan pasangan masing-masing itu akan membuat naik elektabilitas capres cawapres yang mereka usung," ujarnya.
"Jadi bergantung pada efektifitas partai pendukung dan kinerja tim penenangan."
Narasi serupa juga dikatakan oleh Pakar komunikasi politik Universitas Padjajaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo. Dia menyebut potensi pilpres 1 putaran cenderung sulit tercapai, terlebih usai penampilan Prabowo saat debat ketiga pada 7 Januari lalu.
Menurut Kunto, sosok Prabowo sebagai mantan prajurit sekaligus Menteri Pertahanan memicu ekspektasi masyarakat yang tinggi. Masyarakat awalnya melihat Prabowo sebagai figur yang akan menguasasi jalannya debat.
Namun, seiring berjalannya waktu ekspektasi itu kian luntur oleh penampilan Anies dan Ganjar sebagai kuda hitam dalam ajang sawala bertema pertahanan dan geopolitik tersebut.
Penampilan Prabowo yang cenderung terbawa emosi saat debat ketiga juga berpotensi mengubah persepsi masyarakat terkait citra gemoy yang kerap dikampanyekan oleh tim pemenangan.
"Branding gemoy berhasil mendongkrak di awal, namun usai debat ketiga seperti luntur. Sehingga persepsi pemilih mempertanyakan gimik gemoy itu. Sulit untuk rebranding ulang lagi," kata Kunto saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Jumat (12/1).
Kunto juga menyoroti janji-janji politik Prabowo-Gibran yang dapat memicu penurunan elektabilitas. Salah satu di antaranya adalah meneruskan pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kunto menilai, wacana mengenai komitmen untuk melanjutkan IKN dipandang negatif oleh sebagian masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Pengamatan saya beberapa masyarakat menolak IKN walaupun tidak terlalu keras. Karena relevansinya orang merasa hidup masih susah, untuk apa pemborongan uang negara untuk bangun sesuatu yang tidak terlalu urgen," ujar Kunto.
TKN: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 50%
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, mengatakan pihaknya optimistis pilpres tahun ini bakal selesai dalam 1 putaran.
"Keyakinan kami dalam hal ini bisa selesai sekali putaran, hemat waktu dan biaya," kata Afriansyah lewat pesan suara WhatsApp pada Jumat (12/1).
Dia menyebut para tim pemenangan saat ini turun ke basis-basis pemilih potensial. Utamanya menggencarkan sosialisasi program unggulan makan siang dan susu gratis.
Narasi kampanye yang ditonjolkan juga mengarah pada upaya untuk melanjutkan program Presiden Joko Widodo dan menyempurnakan kebijakan yang belum tuntas. "Semua tim partai politik pengusung dan organ relawan kerja keras dan bekerja turun ke bawah," ujarnya.
Menurut Afriansyah, keyakinan Pilpres 1 putaran berangkat dari hasil survei internal TKN setelah deklarasi pasangan Prabowo-Gibran pada 22 Oktober 2023 mencapai 54%. "Dalam 30 hari ini akan lampaui 50+1%, ini target yang realistis," kata Afriansyah.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid juga meyakini pilpres 2024 akan berlangsung 1 putaran. Menurut Nusron, masyarakat sudah lelah menyikapi hiruk-pikuk pemilu jelang bulan suci ramadhan.
"Kami belum mempunyai angan-angan dua putaran, karena kami punya keyakinan pemilu ini hanya selesai satu putaran," kata Nusron di Kantor Media Center TKN, Jakarta Selatan pada Kamis (11/1).
Nusron mengklaim pihaknya juga telah menggenggam data internal yang menunjukkan ajang pilpres 2024 berjalan 1 putaran. "Data internal sudah tembus di atas 50% dan tidak bisa kami jabarkan karena ada kode etik," ujar Nusron.