Top News: Sri Mulyani Respons Isu Mundur, Masalah Warga Kampung Bayam

Aryo Widhy Wicaksono
20 Januari 2024, 05:40
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Instagram.com/smindrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Button AI Summarize

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab isu mengenai dirinya berencana mundur dari jabatan. Ia membantah kabar dari ekonom Faisal Basri, yang menyebutnya sudah tidak betah menjadi menteri.

Menurut Sri Mulyani, ia masih bekerja di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan ini mendukung bantahan serupa dari pihak Istana.

Bantahan Sri Mulyani menjadi salah satu artikel terpopuler di Top News Katadata.co.id. Selain artikel tersebut, ketahui juga bagaimana para pegawai tempat karaoke dan dj menanggapi kenaikan pajak hiburan.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Sri Mulyani Respons Kabar Mundur dari Menkeu: Saya Masih Bekerja

Sri Mulyani Indrawati merespon kabar dirinya mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan. Namun kabar tersebut langsung dibantah oleh Sri Mulyani. Dia menyatakan masih bekerja di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Masa? Ini masih kerja," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/1).

Saat diminta penjelasan, Bendahara Negara ini kembali menegaskan bahwa dirinya masih bekerja di pemerintahan. "Saya [masih] bekerja," kata Sri Mulyani.

Sehari sebelumnya, bantahan kabar tersebut juga datang dari Istana Kepresidenan. Kepala Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan seluruh anggota kabinet tetap kompak membantu Jokowi sampai Oktober 2024.

"Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden memimpin pemerintahan sampai akhir masa jabatan," kata Ari kepada awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1).

2. Cerita Pegawai Karaoke dan DJ yang Keluhkan Pajak Hiburan Naik

Kenaikan pajak hiburan sebesar 40%-75% dikeluhkan oleh banyak pihak. Begitu pula oleh pegawai karaoke dan Disk Jockey (DJ) yang menggantungkan hidupnya pada dunia hiburan sebagai mata pencarian utama.

Andi salah satunya. Pegawai Family Karaoke ini bercerita, bahwa semenjak berita terkait kenaikan pajak hiburan ramai disorot, jumlah pengunjung karaoke justru semakin menyusut.

“Kami kan tempat karaoke keluarga, dan sangat terpengaruh oleh isu tersebut. Sekarang pengunjung sudah makin sedikit,” ujar Andi kepada Katadata.co.id pada Kamis (18/1).

Padahal, hingga saat ini Family Karaoke belum menetapkan pajak 40%. Namun masih menetapkan pajak 25%, tapi jumlah pengunjung sudah sepi. Jika pajak benar-benar naik, dia khawatir bisnis Family Karaoke akan redup.

"Ini juga akan pengaruh ke karyawan kita, bisa dikurangi lagi dari jumlah sebelumnya," kata Andi.

Maka itu, dia berharap pajak hiburan tidak naik lagi. Karena, dengan penerapan pajak 25% saat ini, sudah banyak terima protes dari para pengunjung.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...