Empat Manipulasi Pesan untuk Menyetir Suara Jelang Pemilu
“Dengan bersatu, kita dapat menjaga integritas demokrasi dan menegakkan keadilan,” kata Okky di Jakarta, Sabtu (3/2/2024)..
Program Manager Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia Violla Reininda, menegaskan bahwa apa yang terjadi bukanlah sekadar blunder tata negara, melainkan sebuah rencana yang telah dirancang jauh sebelum putusan Mahkamah Konstitusi pada 16 Oktober 2023 yang memberi jalan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden.
"Jadi sudah ada prakondisi sebelumnya," kata Violla.
Karena itu, tambahnya, Pemilu 2024 sudah terbebani sejak awal, tidak adil, dan melanggar etika dengan jelas bahkan sebelum dimulainya kampanye. “Pemikiran ini tidak salah karena banyak guru besar dari berbagai universitas telah bersuara, menyatakan adanya ketidakadilan dan ketidakberesan dalam negara dan pemilu ini,” kata Violla.
Menghadapi situasi ini, Violla mendorong publik sebagai warga negara untuk menggunakan hak pilih dan mengawasi pemilu semaksimal mungkin di lingkungan kita sendiri agar berlangsung jujur dan adil.
“Ekspresi pendapat warga negara dilindungi oleh undang-undang,” kata Violla.