Polisi Terjunkan 2.590 Personel Amankan Demo Sembako di Depan DPR

Ade Rosman
1 Maret 2024, 15:55
Demo polisi
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa.
Sejumlah personel kepolisian mengikuti apel kesiapan pengamanan Pemilu 2024 di lapangan eks Bandara Selaparang, Mataram, NTB, Senin (5/2/2024).
Button AI Summarize

Polres Metro Jakarta Pusat menerjunkan 2.590 personel gabungan untuk mengamankan demo yang dilakukan elemen masyarakat di depan Gedung DPR. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan personel gabungan tersebut terdiri atas Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan Instansi terkait lainnya.

"Personel nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar DPR/ MPR RI,” kata Susatyo di Jakarta, Jumat (1/3).

Menurut Susatyo personel gabungan mengantisipasi dengan menyiapkan pengaman khusus. Pengamanan termasuk mencegah massa masuk ke dalam kawasan parlemen Senayan. Aksi unjuk rasa dari elemen masyarakat, mahasiswa, pelajar dan poros buruh tersebut menyampaikan sejumlah agenda terkait hasil Pemilu 2024.

Lebih lanjut Susatyo mengatakan, penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR bersifat situasional. Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.

"Kita lihat nanti jumlah massa, bila nanti di depan DPR cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR akan kami alihkan,” ujar Susatyo. 

Penyekatan dilakukan mulai dari kawasan Pulau Dua. Kendaraan dari Jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR ditutup dan diluruskan ke arah Slipi. Susatyo juga menegaskan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan, serta humanis.

"Dengan persiapan dan kesiapan pengamanan yang sudah kami lakukan, kami menghimbau kepada semua pihak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi unjuk rasa nanti dapat berjalan dengan aman, tertib, dan kondusif,” kata Susatyo.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id ratusan massa yang berasal dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR. Massa aksi menyoroti kenaikan harga bahan pokok dan peristiwa politik yang terjadi belakangan. Mereka pun meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur ataupun dimakzulkan dari jabatannya.

Salah satu massa aksi yang mengaku aktivis 1998 dan pendukung paslon 03 Noviana Kurniati mengatakan massa aksi menuntut keadilan melalui aksi yang mereka lancarkan itu. Noviana yang mengaku mantan pendukung Jokowi pun mencap mantan Wali Kota tersebut sebagai 'bapak pengkhianat bangsa'.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada bapak Presiden Joko Widodo karena anda sekarang saya branding sebagai bapak pengkhianat bangsa, Joko Widodo saat ini adalah bapak perusak reformasi," kata Noviana.

Di sisi lain, ia pun menyoroti pengangkatan Jenderal Kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Menurutnya, langkah Jokowi itu menunjukkan bahwa dirinya tak memiliki hati nurani. Ia menyebut, Jokowi tidak memahami apa yang selama ini menjadi tuntutan rakyat. Salah satunya adalah aksi Kamisan untuk menuntut penegakan HAM atas kejadian di 1998. 

“Hampir 18 tahun mereka mengadakan kamisan untuk meminta keadilan atas apa yang terjadi dengan anak-anak mereka, tapi justru apa yang mereka dapatkan, bukan keadilan tapi rasa sakit yang luar biasa, pantaskah Jokowi menjadi pemimpin di negeri ini?" kata Noviana. 

Pada kesempatan yang sama, terdapat pula massa aksi tandingan yang menyuarakan penolakan terhadap rencana pengguliran hak angket DPR. Massa aksi yang mengaku mahasiswa tersebut berjumlah puluhan orang.

Reporter: Ade Rosman, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...