Top News: Belanja Kementerian Naik Rp 65 T dan Menteri Amran Copot Anak Buahnya

Aryo Widhy Wicaksono
11 September 2024, 06:30
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Instagram/Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menemui Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin (9/9).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pemerintah menaikkan anggaran belanja untuk kementerian dan lembaga (K/L) menjadi Rp 1.160 triliun, pada tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto di 2025.

Jumlah ini naik sekitar Rp 65,4 triliun jika mengacu kesepakatan pada rapat kerja dengan Banggar DPR terakhir, sebesar Rp 1.094,66 triliun.

Kenaikan ini merupakan hasil pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Prabowo pada Senin (9/9).

Kenaikan anggaran belanja kementerian dan lembaga menjadi salah satu artikel Top News Katadata.co.id. Di samping itu, simak juga bagaimana harga saham Indomaret langsung melonjak usai BEI cabut suspensi, serta Menteri Pertanian Amran copot anak buahnya karena diduga mencoba korupsi.

1. Belanja Kementerian Naik Jadi Rp 1.160 Triliun Usai Sri Mulyani Bertemu Prabowo

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menaikkan anggaran belanja untuk kementerian dan lembaga (K/L) menjadi Rp 1.160,08 triliun pada tahun pertama kepemerintahan Prabowo Subianto di 2025.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, keputusan tersebut menjadi kesimpulan dari pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Prabowo pada Senin (9/9).

“Jadi untuk belanja K/L yang tadinya di rapat kerja dengan Banggar DPR terakhir itu Rp 1.094,66 triliun, itu hasilnya menjadi Rp 1.160,08 triliun. Jadi ada peningkatan yang sangat signifikan,” kata Isa dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Selasa (10/9).

Dengan kenaikan anggaran tersebut, maka belanja non-K/L juga naik dari Rp 1.606,8 triliun menjadi Rp 1.541,4 triliun. Meskipun begitu, Isa memastikan rincian untuk program belanja non-K/L tidak ada perubahan.

2. Harga Saham Indomaret (DNET) Melonjak 16,82% Usai BEI Cabut Suspensi

Saham emiten ritel dan investasi Grup Salim, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) melesat 16,82% pada perdagangan saham pagi ini, Selasa (10/9) pukul 09.45 WIB.

Melonjaknya saham retail Indomaret terjadi usai Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi emiten retail Indomaret itu.

Dalam pengumuman yang disampaikan bursa, saham DNET sudah mulai diperdagangkan kembali pada hari ini di pasar reguler dan pasar tunai usai terjadi kenaikan harga kumulatif yang signifikan.

Mengacu data perdagangannya, harga saham DNET melesat ke Rp 12.500 per lembar saham dan diperdagangkan di rentang Rp 10.750-Rp 12.825 per helainya. Kemudian volume yang diperdagangkan tercatat 439,30 ribu, dengan nilai transaksi Rp 5,57 miliar, hingga kapitalisasi pasarnya tembus Rp 177,30 triliun.

Apabila melihat tren pergerakannya, saham DNET meroket 100,80% dalam seminggu terakhir. Adapun secara year to date (ytd) sahamnya melonjak 165,96% dan dalam enam bulan terakhir terbang hingga 174,73%.

Sebelumnya, orotitas bursa menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham Indoritel Makmur Internasional pada Senin (9/9) kemarin. Langkah ini diambil setelah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan selama beberapa hari pada pekan lalu.

3. Bursa Saham Wall Street Bangkit Setelah Lewati Minggu Terburuk Tahun Ini

Indeks pasar saham Amerika Serikat Wall Street naik pada Senin (9/9) setelah investor mulai membeli saham-saham yang harganya turun. Investor bertaruh bahwa potensi penurunan suku bunga Federal Reserve akan terjadi pada akhir bulan ini dan mendukung ekonomi yang tengah melambat.

Dow Jones Industrial Average naik 1,2% menjadi 40.829,59, setelah turun lebih dari 1.200 poin minggu lalu. S&P 500 juga tumbuh 1,16% menjadi 5.471,05, setelah mencatatkan minggu terburuk sejak Maret 2023, sekaligus menghentikan penurunan beruntun selama empat hari.

Nasdaq Composite juga melonjak 1,16% menjadi 16.884,60, setelah mengalami minggu terburuk lebih dari dua tahun. Kenaikan saham Nvidia 3,5% setelah minggu lalu turun 14%, mendorong indeks yang didominasi oleh saham teknologi ini ke zona hijau.

Selain teknologi, saham-saham di sektor peritel, bank, dan industri bangkit karena investor yakin bahwa penurunan suku bunga akan mendukung sektor konsumen yang sedang lesu. Saham JPMorgan Chase, Costco, Amazon, dan Boeing terapresiasi pada perdagangan Senin.

4. Mentan Amran Copot Pejabat Kementan, Diduga Coba-coba Korupsi

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mencopot salah satu direktur berinisial IM yang diduga coba-coba melakukan korupsi proyek pengadaan. Amran telah melaporkan IM ke Kepolisian akhir bulan lalu, Kamis (29/8).

"Kami perintahkan kasus ini dilaporkan pekan lalu, sekarang sudah ada panggilan," kata Amran dalam keterangan resmi, Selasa (10/9).

Berdasarkan penelusuran Katadata, hanya ada satu direktur dengan inisial IM di Kementerian pertanian, yakni Direktur Pembiayaan Pertanian Kementan Indah Megawati.

Amran mengatakan, IM melanggar Pasal 378 Undang-Undang No. 1 Tahun 2023 tentang penipuan. Ini karena IM telah mencatut nama Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Fausiah T. Landja dalam percobaan korupsinya.

IM diduga meminta para pengusaha yang tergabung dalam proyek pengadaan untuk menyetor dana awal antara 15% sampai 20% dari nilai proyek ke broker. Adapun IM mengaku bahwa pembayaran tersebut dilakukan atas nama Fausiah.

5. Pertamina Bidik Pendapatan Bisnis Hijau Capai 20%, Ini Enam Sumbernya

PT Pertamina (Persero) menargetkan proporsi pendapatan dari bisnis hijau mencapai 20 % pada 2060. Namun demikian, proporsi pendapatan Pertamina masih didominasi oleh energi fosil hingga tahun tersebut.

Berdasarkan paparan Pertamina, pendapatan perusahaan ditargetkan sebesar 50-55% dari energi fosil pada 2060. Sementara 20-25% sisanya berasal dari petrokimia.

Pada 2030, Pertamina hanya menargetkan pendapatan dari bisnis hijau sebesar 3%. Pendapatan perusahaan pelat merah tersebut masih didominasi energi fosil sebesar 80% dan petrokimia 17 %.

Senior Vice President (SVP) of Business Development PT Pertamina (Persero), Wisnu Medan Santoso, mengatakan pelaksanaan dekarbonisasi tidak selalu berbicara mengenai anggaran yang ditetapkan melainkan juga terdapat peluang untuk meraih pendapatan baru.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...