Tarif HGBT Naik, Pemerintah Tetap Beri Insentif Gas Murah untuk 7 Industri

Muhamad Fajar Riyandanu
22 Januari 2025, 20:27
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia didampingi jajaran pengurus partai saat menyampaikan refleksi akhir tahun 2024 dan outlook 2025 Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Bahlil menyampaikan capaian Partai Golkar pada pemi
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Spt.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia didampingi jajaran pengurus partai saat menyampaikan refleksi akhir tahun 2024 dan outlook 2025 Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Bahlil menyampaikan capaian Partai Golkar pada pemilu serentak 2024 yang meraih posisi kedua pada Pileg dengan jumlah 102 kursi serta kedepannya akan menyukseskan program prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di antaranya kedaulatan pangan, energi, hilirsasi, dan makanan bergizi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) pada 2025. Namun, tarif HGBT kali ini akan dipatok di kisaran US$ 6,5 hingga US$ 7 per MMBtu, lebih tinggi dibandingkan tarif sebelumnya yang berada di level US$ 6 per MMBtu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa penyesuaian tarif HGBT dilakukan sebagai respons terhadap kenaikan harga gas saat ini. “HGBT sudah tidak US$ 6 lagi, sekitar US$ 6,5, sekitar itu,” kata Bahlil di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (22/1).

Bahlil menegaskan bahwa pemerintah belum akan memperluas cakupan industri penerima HGBT pada tahun ini. Program ini tetap akan menyasar tujuh industri utama, yaitu industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. “Sektornya itu-itu saja, enggak diperluas. Tujuh sektor sudah final,” kata Bahlil.

Perusahaan yang Menerima Insentif Gas Murah

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa penyaluran HGBT dengan tarif baru akan dimulai paling lambat pada akhir kuartal pertama 2025. “Segera di kuartal ini,” ujar Airlangga.

Meskipun cakupan industri penerima tidak diperluas, Airlangga optimistis bahwa jumlah perusahaan yang akan menerima insentif gas murah akan meningkat dibandingkan sebelumnya.

Ia menekankan bahwa keputusan untuk mempertahankan tujuh sektor tersebut didasarkan pada pentingnya klasifikasi kluster industri krusial. “Karena tujuh sektor itu mayoritas krusial untuk menggunakan bahan bakar di tarif HGBT,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...